Mohon tunggu...
Rizal Nurdin
Rizal Nurdin Mohon Tunggu... Penulis - Akun Resmi ✔

Official Account Content Creator K0MPASIANA

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Aremania yang Over Serta Tindakan Aparat Kepolisian yang Gegabah Dalam Pengendalian Masa

2 Oktober 2022   10:26 Diperbarui: 2 Oktober 2022   10:30 174
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber Foto : Kabar-pariangan.com

Laga yang terjadi pada pekan 11 di liga 1 Mempertemukan tim Arema vs Persebaya. Pertandingan tersebut telah berlangsung di stadion Kanjuruhan, Malang yang berakhir dengan kekalahan arema 3-2.

Namun pertandingan tersebut memberikan kabar duka yang amat mendalam bagi dunia persepak bolaan Indonesia. Duka tersebut di konfirmasi akibat kericuhan yang terjadi di dalam Stadion Kanjuruhan, Malang . Kerusuhan tersebut terjadi usai pertandingan antara Arema vs Persebaya pada sabtu 1/10/2022. 

Laga yang seharusnya selesai setelah pertandingan tiba-tiba menjadi rusuh setelah Pemain serta Official team mendatangi tribun di sisi timur yang memberikan gestur minta maaf kepada para Aremania. Tapi oknum dari Aremania yang sangat kecewa berusaha mendatangi mereka dengan mulai turun ke lapangan dari sisi tribun selatan serta sisi lainnya membuat supporter makin banyak dan tidak terkendali.

Namun dalam pengendalian kericuhan yang terjadi oleh Aparat Kepolisian dengan menggunakan tembakan gas air mata yang mengarah ke arah tribun stadion Kanjuruhan, Malang. Hal tersebut telah di konfirmasi oleh Kapolda Jawa Timur, Irjen Nico Afinta "Penembakkan gas air mata tersebut diakibatkan oleh para pendukung Arema yang merasa tidak puas dan melakukan tindakan turun ke lapangan membuat kericuhan dan membahayakan keselamatan para pemain dan offisial".

Dengan adanya penembakan gas air mata ke tribun membuat kepanikan para penonton, sehingga para penonton berusaha merangsak keluar stadion melalui titik pintu 10 dan 12. Dengan kepanikan tersebut terjadi penumpukan yang menyebabkan kekurangnya oxygen di tambah adanya gas air mata yang menyengat pernapasan sehingga menimbulkan korban jiwa yang berjatuhan yaitu 127 orang tewas dan 180 lainya luka-luka.

Dalam regulasi FIFA sendiri secara eksplisit menyatakan pada pasal 19 poin (b) bahwa "senjata api atau gas pengendali massa" tidak boleh dibawa atau digunakan.  Dengan adanya regulasi tersebut pihak kepolisian jawa timur menyatakan tindakan menembak gas air mata ke tribun mempunyai alasan kuat menggunakan gas air mata karena kondisi yang mulai anarkis.

Dengan tindakan yang dilakukan baik oleh aremania yang over serta tindakan aparat kepolisian yang sangat gegabah menyebabkan nyawa ratusan orang melayang. Kejadian ini akan berimpilkasi pada sepak bola Indonesia karena akan ada sanksi yang diberikan oleh FIFA dan sangat amat merugikan sepak bola Indonesia. Seperti Piala Dunia u-20 yang Indonesia akan menjadi tuan rumah dalam ajang internasional ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun