Mohon tunggu...
Rizal Mutaqin
Rizal Mutaqin Mohon Tunggu... Founder Bhumi Literasi Anak Bangsa

Semua Orang Akan Mati Kecuali Karyanya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Weekend Pertama Setelah Lebaran: Waktunya Menikmati Sisa Kehangatan Idul Fitri

11 April 2025   19:23 Diperbarui: 11 April 2025   19:23 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Catatan Rizal Mutaqin (sumber: rimut.id)

Tak terasa, waktu berjalan begitu cepat. Besok kita sudah memasuki weekend pertama setelah libur panjang Idulfitri. Meski kalender sudah menunjukkan hari-hari biasa, suasana lebaran masih terasa hangat di hati. Ada nuansa damai dan bahagia yang seolah belum ingin pergi.

Bagi banyak orang, libur lebaran bukan sekadar jeda dari pekerjaan. Ini adalah momen penuh makna untuk berkumpul dengan keluarga, menyambung silaturahmi, dan meresapi kembali arti memaafkan. Tak heran jika rasa haru dan bahagia masih melekat meski hari sudah berganti.

Suara tawa di meja makan, aroma opor ayam dan rendang, hingga tradisi saling memberi THR --- semuanya jadi kenangan indah yang menyegarkan jiwa. Weekend ini menjadi momen tepat untuk memperlambat langkah, menenangkan pikiran, dan menikmati sisa-sisa kehangatan tersebut.

Bagi yang masih di kampung halaman, mungkin ini jadi kesempatan terakhir menikmati suasana desa sebelum kembali ke rutinitas kota. Sedangkan yang sudah kembali bekerja, weekend ini bisa jadi waktu terbaik untuk recharging sebelum kembali menjalani hari-hari produktif.

Tak ada salahnya menghabiskan waktu dengan hal-hal sederhana. Menikmati secangkir kopi sambil memutar lagu-lagu lebaran, menyusuri album foto bersama keluarga, atau sekadar duduk santai sambil mengenang momen-momen lucu saat silaturahmi.

Weekend pertama ini juga bisa jadi saat yang tepat untuk refleksi. Apa saja hal baik yang kita dapatkan selama lebaran kemarin? Pelajaran hidup apa yang kita petik dari momen bersama keluarga dan orang-orang tercinta?

Dalam suasana yang masih syahdu ini, jangan lupa untuk mengucap syukur. Karena bisa berkumpul dengan keluarga, menikmati makanan khas lebaran, hingga diberi kesehatan dan kesempatan untuk merayakan, bukanlah hal yang bisa dinikmati semua orang.

Untuk yang jauh dari keluarga atau merayakan lebaran dengan cara sederhana, jangan berkecil hati. Esensi dari lebaran adalah ketulusan hati dan ikatan batin, bukan soal seberapa mewah perayaannya. Weekend ini bisa menjadi waktu yang tepat untuk merajut kembali semangat dan harapan.

Suasana lebaran yang masih terasa ini juga bisa menjadi pengingat bahwa kebahagiaan itu seringkali datang dari hal-hal kecil dan sederhana. Sebuah pelukan, sapaan hangat, atau sekadar senyum dari orang terdekat bisa sangat berarti.

Jadi, mari nikmati weekend pertama ini dengan penuh kesadaran dan ketenangan. Biarkan nuansa lebaran yang masih tertinggal ini menjadi energi positif untuk menyambut hari-hari ke depan dengan semangat dan harapan baru.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun