Keamanan menjadi faktor utama yang dipertimbangkan oleh wisatawan maupun penduduk lokal dalam memilih tempat tinggal atau destinasi perjalanan. Berdasarkan laporan terbaru Indeks Kejahatan Numbeo, Singapura dinobatkan sebagai negara paling aman di Asia Tenggara dengan skor tertinggi dalam hal keamanan. Indonesia sendiri menempati urutan keenam dalam daftar ini, menunjukkan bahwa masih ada ruang untuk peningkatan dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman bagi masyarakatnya.
Numbeo menilai keamanan di 146 negara dan wilayah di seluruh dunia berdasarkan berbagai indikator, seperti persepsi publik terhadap keamanan berjalan kaki siang dan malam, serta tingkat kejahatan yang meliputi pembunuhan, perampokan, kekerasan seksual, dan kejahatan properti. Semakin tinggi skor indeks keamanan, semakin aman suatu negara bagi warganya maupun wisatawan yang berkunjung.
Di kawasan Asia Tenggara, Singapura berada di peringkat pertama dengan skor 77,4, menjadikannya negara paling aman berkat hukum yang ketat dan sistem penegakan hukum yang efektif. Negara ini dikenal memiliki tingkat kejahatan yang sangat rendah, sehingga memberikan rasa aman bagi penduduk maupun turis yang datang berkunjung.
Setelah Singapura, Brunei Darussalam menempati posisi kedua. Negara kecil ini memiliki stabilitas politik yang tinggi dan sistem hukum yang ketat, sehingga tingkat kriminalitasnya tetap rendah. Selain itu, Thailand dan Vietnam menduduki peringkat ketiga dan keempat. Meskipun Thailand memiliki beberapa daerah yang dianggap rawan, kota-kota besar seperti Bangkok dan Chiang Mai tetap memiliki tingkat keamanan yang baik, terutama bagi wisatawan.
Yang cukup mengejutkan, Filipina menempati posisi kelima, berada satu tingkat di atas Indonesia. Sementara itu, Malaysia menempati urutan ketujuh, diikuti oleh Myanmar, Kamboja, dan Laos di posisi kedelapan hingga kesepuluh. Negara-negara ini masih menghadapi berbagai tantangan dalam mengurangi angka kejahatan, termasuk kasus-kasus pencurian, perampokan, dan konflik sosial yang masih terjadi di beberapa wilayah.
Indonesia sendiri, yang berada di peringkat keenam, terus melakukan upaya untuk meningkatkan keamanan publik. Beberapa kota besar seperti Jakarta, Surabaya, dan Bali telah menerapkan sistem keamanan yang lebih baik, dengan peningkatan jumlah kamera pengawas (CCTV) serta penguatan patroli keamanan oleh aparat kepolisian. Namun, tantangan masih ada dalam menekan angka kejahatan di beberapa daerah yang lebih rentan terhadap tindak kriminal.
Di tingkat global, Andorra, negara kecil yang terletak di antara Spanyol dan Prancis, dinobatkan sebagai negara paling aman di dunia dengan skor keamanan tertinggi sebesar 84,7. Uni Emirat Arab, Qatar, Taiwan, Oman, dan Jepang juga masuk dalam daftar 10 besar negara paling aman di dunia. Sebaliknya, Venezuela menduduki peringkat terendah sebagai negara paling berbahaya akibat tingkat kriminalitas yang sangat tinggi.
Menariknya, Vietnam menunjukkan peningkatan keamanan yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir, sehingga menjadi salah satu destinasi favorit bagi wisatawan asing. Pada tahun lalu, negara ini berhasil menyambut 17,6 juta turis asing, mendekati angka sebelum pandemi. Tahun ini, pemerintah Vietnam menargetkan 22-23 juta wisatawan mancanegara, menunjukkan bahwa faktor keamanan telah menjadi daya tarik utama bagi pelancong.
Dengan meningkatnya kesadaran akan pentingnya keamanan, negara-negara di Asia Tenggara terus berusaha menciptakan lingkungan yang lebih kondusif bagi masyarakat dan wisatawan. Indonesia, sebagai salah satu negara dengan populasi terbesar di kawasan ini, diharapkan dapat terus memperbaiki sistem keamanan dan stabilitas hukum agar mampu bersaing dengan negara-negara tetangga dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan nyaman bagi semua.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI