Ketika Prof. Dr. K. H. Ma'ruf Amin diputuskan sebagai pendamping Jokowi,sesungguhnya Jokowi sudang unggul selangkah dibanding Prabowo,hal ini membuat "kaum kalong" teriak-teriak..
"kami tak butuh ulama yg dekat dengan penguasa,kami lebih suka calon pemimpin yg di dukung ulama",(maksudnya Prabowo )
dan seketika itu juga K.H .Ma'ruf Amin bukan lagi mereka anggap ulama.
Langkah Jokowi ini benar2 di luar dugaan para pendukung Prabowo.
Jokowi tak berhenti sampai di situ.Ketika tau Prabowo merekrut Sandiaga Uno jadi wakil yang konon katanya Sandi sampai merogoh kocek 1 T buat  menenangkan partai pengusung lainya.Jokowi secara tak terduga merekrut Erick Thohir jadi ketua tim sukses nya.
Erick dan Sandi adalah sahabat baik,sama-sama pengusaha.Mereka sudah berteman dari semasa SD.
Sandi sebagai sahabat pernah menyarankan Erick Thohir untuk tetap menjadi pengusaha ketimbang terjun ke dalam dunia politik.
Dan Sandi pun meyakini Erick akan menolak jika dipilih oleh pihak Jokowi-Ma'ruf Amin menjadi ketua timses mereka.
Keduanya pernah sama-sama di Indonesia Muda, kemudian sudah bersahabat sejak masih duduk di Sekolah Dasar, Sekolah Menengah Pertama, hingga Sekolah Menengah Atas..
"Kalau boleh milih pasti dia enggak bakal mau, karena dia lebih mudah untuk mengurus usahanya, tidak membabani sebagi political expose person (PEP)," ujar Sandi ketika mendengar desas desus Erick akan di jadikan ketua Tim kampanye nya Jokowi.
Namun lagi-lagi Prabowo dan Sandi kecele dgn langkah Jokowi yg menjadikan sahabat lawan nya sebagai Tim Kampanye Nasional (TKN) atau tim sukses.