Elegi Pembelajaran Jarak Jauh

Sulit memang, siapa yang ingin merasakan keadaan seperti ini, pendidikan kita sebelum covid-19 tiba pun belum bisa dibilang maksimal, dan kini kita harus menghadapi rintangan yang tidak terduga ini. Elegi dan dilematis sekali, dimana siswa kehilangan romansa masa-masa sekolah, interaksi dengan teman sebaya, serta pergi ke kantin untuk membeli makanan. 

Terkadang itulah yang menjadi menarik dalam menjalankan sekolah, interaksi sosial yang dibutuhkan, walaupun siswa-siswa pasti ada saja rasa malas dalam belajar, tetapi rasa malas itu bisa terpatahkan karena tidak sabar ingin bercengkarama dengan teman-teman, dan berinteraksi secara langsung dengan guru-guru tercinta.                                                                                    

Dan saya kebetulan sedang menjalankan kkn di SDN 024 Coblong Bandung. Saat saya kesana, saya dan kawan-kawan bertanya apa saja kendala selama pembelajaran jarak jauh, dan Ibu Rina selaku guru pamong memaparkan bahwasannya kendala dalam pembelajaran jarak jauh masih dirasa kurang efektif serta jarang sekali untuk melaksanakan pembelajaran di platform video conference seperti zoom dan google meet. 

Maka pembelajaran dilaksanakan di platform chat seperti whatsapp. Ringkasnya seperti itu pemaparan dari Ibu Rina selaku guru pamong di SDN 024 Coblong. Saya harap dengan adanya mahasiswa yang membantu dalam rangka kegiatan kkn, bisa lebih mengefektifkan kegiatan pembelajaran yang sudah dilaksanakan.            

Namun jujur saya sangat sedih sekali, dikarenakan siswa sd yang dalam umurnya haruslah bisa berinteraksi secara langsung, namun terpaksa harus melaksanakan pembelajaran secara daring. Dan peran orang tua sangat penting sekali dalam pelaksanaannya, diharapkan orang tua bisa membingbing anaknya pada saat proses pembelajaran berlangsung.                         

Kira-kira seperti itulah, elegi yang terjadi pada pembelajaran jarak jauh. Pemerintah telah berbuat berbagai cara agar bisa mengatasinya dan memebri beberapa metode serta hal lain yang sekiranya bisa membantu, namun keblai lagi, pada akhirnya kita semua harus bisa adaptif dan juga bijak dalam menyikapi kejadian yang tidak terduga ini.