Mohon tunggu...
Rizal Fatoni
Rizal Fatoni Mohon Tunggu... Mahasiswa -

Yakinkan dengan iman, usahakan dengan ilmu, sampaikan dengan amal "Yakusa"

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Mendidik Generasi lewat Televisi

31 Januari 2018   07:05 Diperbarui: 31 Januari 2018   08:07 516
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Cara mendidik anak dalam bertingkah laku sesuai dengan budaya bangsa dan menciptakan intelektualitas pada generasi mendatang bukan hanya tugas dari anggota keluarga bahkan merupakan tugas bagi seluruh rakyat Indonesia. Mendidik anak secara efektif adalah bersosialisasi, tumbuh kembang anak akan mengikuti proses belajar untuk bertingkah laku berdasarkan batasan yang telah ada dan diakui di dalam masyarakat, proses belajar yang dimaksud adalah mempelajari berbagai macam kebiasaan seperti cara hidup, belajar berdasarkan norma-norma dan tata nilai yang hidup di masyarakatnya. Agen bersosialiasi yang dapat menumbukan perkembangan yaitu : keluarga, teman, lingkungan.

Dewasa ini menuju puncak kejayaan teknologi disebabkan oleh globaliasi, dapat mempengaruhi perubahan tumbuh kembang anak dalam bertingkah laku dan bersosialiasi, salah satu faktor utamanya adalah televisi. Televisi merupakan karya fenomenal era milenial yang menjadi kebutuhan penting setiap manusia didalam mengkonsumsi berita nasional maupun internasional. 

Media televisi menjadi faktor terpenting dan memiliki urgensi dalam mempengaruhi tingkah laku anak bangsa. Data membuktikan 91,68 persen penduduk Indonesia lebih suka menonton televisi, maka sangat dibutuhkan acara-acara yang mendukung dan sesuai dengan budaya Indonesia, dan tidak melepaskan moderinisasi didalamnya. Tanpa megurangi rasa ketinggalan zaman acara telivisi dapat menggambungkan kulur bangsa dengan perkembangan zaman yang ada.

Tidak dapat dipungkiri generasi Indonesia saat ini sedang mengalami keterbelakangan moral yang diakibatkan oleh arus globaliasai, konsekuensinya dapat merubah karakter bangsa, jika mengambil hal positif dari globalisasi sangatlah banyak akan tetapi globalisasi yang masuk di republik ini hanya mengambil dari kebudayaan asing yang dianggap keren dan modern sehingga menganggap budaya Indonesia sangat ketinggaalan zaman.

Kata ketinggalan zaman dapat ditasfirkan sebagai menghapuskan budaya yang ada dengan budaya baru yang diciptakan oleh negara yang notabene adalah negara besar yang memiliki kreativitas. Sesungguhnya bangsa yang menimbulkan manfaat bagi negara lain yaitu negara yang memiliki sumber daya manusia yang sangat kreatif.

Menumbuhkan pemikiran kreatif dapat disalurkan lewat media televisi, sehingga merubah acara televisi yang sebelumnya tidak mendidik menjadi program acara yang mendidik dan berkarakter. Salah contoh acara televisi yang dapat menyelamatkan generasi kedepan yaitu : Laptop Si Unyil, Dunia Binatang, Si Bolang, dll. Tanpa disadari acara televise tersebut menjadi ikon Bangsa Indonesia.

00140124-5a71145abde57559a146d3f2.jpg
00140124-5a71145abde57559a146d3f2.jpg
Adat dan budaya di Nusantara mengajarkan tata kesopanan, kita yang hidup di 90 an diajarkan oleh orang tua dan lingkungan yang bernuansa kesopanan. Kita acap kali dimarahi bahkan dipukul karena tidak mematuhi tingkah laku yang sesuai dengan norma yang hidup di masyarakatnya, seperti contoh : menjalin hubungan asmara sewaktu kanak-kanak, tidak menghormati orang yang lebih tua dengan menundukan badan. Jika teringat masa itu merasa membawa bahwa bangsa kita adalah bangsa yang beradab.

Diharapkan acara televisi di negeri ini tidak menayangkan acara yang merusak generasi bangsa baik dalam konteks perilaku dan perkataan, segenap masyarakat menginginkan acara televisi yang mendidik anak bangsa yang sesuai dengan kebudayaan bangsa. Budaya di Republik Indonesia beragam dan ini merupakan kesempatan untuk membuat acara telvisi yang mendidik anak bangsa agar mengenal budaya Indonesia sehingga menamkan rasa nasionalisme, dalam hal ini televisi menjadi alat pendidikan.

Menurut Ibnu Khaldun seorang sosiolog terkenal mengatakan bahwa, “ barangsiapa yang tidak terdidik oleh orang tuanya, maka akan terdidik oleh zamannya, maksud kalimat tersebut barang siapa yang tidak memperoleh tata karma yang dibutuhkan sehubungan pergaulan bersama melalui orang tua mereka yang mencakup guru dan para sesepuh, jika tidak mempelajari hal itu dari mereka, maka ia akan mempelajarinya dengan bantuan alam, dari peristiwa yang terjadi sepanjang zaman, dan zaman akan mengajarkannya.

Di era milenial ini salah satu yang dapat mengajarinya dengan zaman adalah televesi yang menghadirkan acara-acara yang bermanfaat dan mendidik generasi bangsa yang sesuai dengan karakter bangsa. hal ini tidak bersifat konservatif akan tetapi untuk mendidik generasi anak kedepan memerlukan perubahan yang didalamnya terdapat kreativitas. Anak bangsa saat ini representasi dari masa mendatang dan semoga media televisi seabgai penggerak perubahan tidak hanya menjadi semiotik.

Salam Hangat,

Rizal Fatoni 

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun