Mohon tunggu...
Rizaldi Pangestu
Rizaldi Pangestu Mohon Tunggu... -

Ingin dekat dengan pencipta dan semua makhluk-Nya

Selanjutnya

Tutup

Inovasi

Kapal Nabi Nuh Terbuat dari Jati BOJONEGORO

28 Maret 2017   19:54 Diperbarui: 29 Maret 2017   12:00 5012
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Inovasi. Sumber ilustrasi: PEXELS/Jcomp

Terinspirasi dari artikel Muthiah Alhasany yang memberitakan tentang berlibur di tempat (diduga) fosil kapan Nabi Nuh A.S. Saya jadi tertarik untuk membuat artikel serupa tetapi dengan topik pembahasan yang berbeda.

Penemuan fosil kapal Nabi Nuh A.S. yang diklaim ada dibeberapa tempat, ada yang mengatakan di Turki, Armenia, Irak, bahkan ada yang mengatakan di Yaman. Khusus di Yaman diperkuat dari penamaan tempat dan (diduga) makam Nabi Nuh A.S.

Berdasarkan penelitian dari para ahli khususnya tentang penemuan fosil kapal Nabi Nuh A.S. di Turki, yang bahan kayunya terbuat dari kayu jati. Setelah dilakukan penelitian oleh para ahli, fosil kayu jati purba ini hanya ada dan ditemukan sama persis dengan fosil kayu jati purba yang tumbuh di Pulau Jawa khususnya daerah perbatasan Jawa Tengah dan Jawa Timur. Berdasarkan bukti penemuan tersebut bisa diduga :

  1.  Bisa jadi kayu jati tersebut di ekspor keluar jawa oleh pedagang jawa atau dibawa oleh orang-orang dari kawasan Timur Tengah.
  2.  Bisa jadi Nabi Nuh pernah tinggal / merantau di Pulau Jawa. 

Bukankah nabi yang kita imani tercatat 25, tetapi yang tidak tercatat lebih dari itu. Hal ini juga diperkuat dari salah seorang ahli tafsir (Bapak Qurais Sihab) penulis meyakini bahwa hak Allah S.W.T menempatkan nabinya dimana saja dan nabi yang terakhir Khatamul 'anbiya'i wal mursalim adalah Nabi Muhammad S.A.W. Jadi setelah itu utusan Allah S.W.T sebagai pembawa kebaikan tidak berhak menyandang sebutan nabi.

Demikian artikel ini dibuat, jika ada perbedaan dan penafsiran, baik kepada saudara-saudaraku yang se-Aqidah maupun tidak hendaklah berdialog dengan tetap mengedepankan kesantunan dan persaudaraan.

Dan Allah S.W.T Yang Maha Tahu....................Salaman...................

Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun