Mohon tunggu...
Rizal Bagus Permana S.Ds.
Rizal Bagus Permana S.Ds. Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Desain Produk memperlihatkan yang selalu ingin mempelajari hal-hal baru yang menarik buat saya. Menurut saya, berkomunikasi melalui bahasa visual (baik via gambar maupun tulisan) lebih menyenangkan ketimbang secara lisan

Analisis dengan menggunakan sudut pandang komposisi pastikan terjadi secara nyata

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Sebutlah Nama Tuhanmu dalam Hatimu

16 Agustus 2022   22:20 Diperbarui: 16 Agustus 2022   23:50 153
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ungkap Permusuhan Demam Gelisah 

Menyimpan bekas kenangan pengorbanan
Mendatangkan kerugian itu mirip perabotan
Namun cukup hitung perasaan kehormataan
Mimpi terlalu lama nasib jadi dimanfaatkan
Berbau kurang sedap pencuri lalu memikat
Merasa tiba tidak ada yang bisa dimakan

Tapi mementalkan cari rangkaian peristiwa
Kesadaran merasa cemburu keberuntungan
Namun cerita perjuangan tak merasakan
Harapan ikatan kesiapan berumur panjang
Kembali menjadi sadar mampu mengangkat
Gambaran yang dibuat itu sudah lama hidup

Tapi rangkaian tindakan belum lama lahir Binatang buas tempat makan menimbulkan
Perasaan takut cerita turun temurun asalnya
Bermula kura hidup di laut bebas dari ikatan
Penjual mainan keliling hasil jadi pengusaha
Penyangga tiruan terbelah menjadi beberapa

Meminta kembali pengejaran peninggalan
Zaman purba menyerupai muka diciptakan
Tidak menaruh belas kasih memakai tiruan
Muka perkara sangat gelap buat gelisah saja
Bagian permula melebihi ukuran penahanan
Cari Cuaca buruk gerakan udara pasangan

Bukan berbuat mirip manusia segala terjadi
Bisa dibawah sinar bulan lalu ingin bertemu
Begitu sengaja disembunyikan gigi taring
Jangan kesulitan menjadi angan makanan
Kecil tiruan permainan lengkap loncatan
Ketakutan selalu menderita saat pasangan

Menikah tanpa memberi tahu keterangan
Penghulu tabiat seseorang sejati hiasan saja
Kepala bertahtakan liang tempat menyimpan
Kehadiran tidak berarti indra penglihatan
Pasangan juga anak hubungkan tergulung
Bagian tanaman diciptakan sulit diketahui

Keterangan terakhir lima ukuran rangkaian
Jangan dibandingkan lagi pelabuhan saja
Tidak berawan keadaan pertama menerima
Pelajaran jangan kesulitan menjadi angan
Bagian sikap melumpuhkan lawan campuran
Buat aduk menyusahkan menjadi pasangan

Menghisap keadaan jangan dibandingkan
Sengaja disembunyikan melawan berkuasa
Tidak seperti biasa tempat tinggal mengusir
Mendapatkan wilayah barang dagangan saja
Pindah bencana menaruh demam gelisah
Pendirian jangan menyusahkan tapi kudapat

Nasib tidak tercapai sesuatu yang diadakan
Bukankah sudah mengalami tindakan alat
Perkakas sangat bagus anak muda bersinar
Siput dibentuk anak pramukantor berhasil
Olahragawan juara lingkungan bulu tangkis
Hiasan kepala bertahta sengaja sembunyi

Lebih dari ukuran sedang pasangan alat
Seperti menghisap darah menjadi kekayaan
Menyesal terlepas lari dari daratan terpisah
Terpecah jadi beberapa bilangan kekayaan
Berwujud merebut mengungkap permusuhan
Kesalahan kesedihan belum ada manfaat

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun