Engkau adalah bait yang hendak diucapkan tintaku.
Yang meski telah kutegaskan ternyata tak segera berani kutuliska dicatatan hidupku.
Memandang senyummu yang kau benamkan diantara bibir indahmu.
Layak surga firdaus yang dijanjikan tuhanku.
Lekuk pipimu telah menghantarkanku sebuah pengharapan.
Kesunyian hatiku telah kau binasakan.
Dalam diam aku berdoa "semoga dirimulah yang tuhan takdirkan".
Seperti layla majnun memahami cinta dengan keikhlasan.
Akupun pasti mencitaimu dengan ketulusan.
Sebab, mencintai karena sebuah alasan akan melukai perasaan.
Pada akhirnya, jika kita berjodoh pasti akan dipertemukan.
Disinggasana pelaminan.
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!