Mohon tunggu...
Rizal Purnama Adi
Rizal Purnama Adi Mohon Tunggu... Vice President BEM UNJ 2023

Enthusiast about everything

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Kenapa Ekonomi Indonesia Hanya Terpusat di Pulau Jawa

24 Mei 2023   09:56 Diperbarui: 24 Mei 2023   10:00 1127
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Modern City (Foto: Unsplash) 

Pernah ga sih kalian berpikir kenapa di Indonesia itu daerah di pulau jawanya jauh lebih maju dibanding daerah di pulau-pulau lainnya di Indonesia. Kemajuan tersebut dapat dilihat mulai dari infrastruktur, transportasi, fasilitas umum sampai pada pembangunan dan perputaran ekonominya.

Bahkan, dari data BPS pada tahun 2020 ekonomi di Pulau Jawa menjadi yang paling besar kontribusinya terhadap PDB Indonesia yakni mencapai 58,75 persen. Lebih dari setengah pertumbuhan ekonomi Indonesia bersumber dari Pulau Jawa, yang berarti Pulau Jawa masih menjadi poros utama dalam pembangunan dan perputaran roda perekonomian nasional.

Kalau misal kita ambil contoh dan bandingkan dengan negara-negara lain yang sudah maju, biasanya pembangunannya tidak terpusat pada satu wilayah saja tapi juga menyebar kemana-mana. Misalnya di Korea Selatan, pecinta drakor atau yang pernah nonton drakor pasti bakal sering lihat daerah pelosok atau pedesaan di Korea Selatan sudah punya fasilitas umum yang sangat lengakap seperti di kota-kota besarnya Seoul dan lain-lain.

Meratanya pembangunan dan infrastruktur tentu saja akan memudahkan distribusi antar wilayah. Hal ini akan memperkecil kesenjangandaerah dan mengurangi kesenjangan pendapatan masyarakat sehingga pertumbuhan ekonomi tidak terpusat di satu wilayah saja.

Ternyata ada beberapa alasan yang menyebabkan Ekonomi Indonesia hanya berpusat di pulau Jawa. Bahkan permasalahan ini sudah berlangsung sejak sebelum Indonesia merdeka.

Dimulai dari masa Kerjaan
Dulu sebagian besar wilayah Kepulauan Nusantara (Nama sebelum Indonesia merdeka) dikuasai oleh kerajaan-kerajaan. Kerajaan seperti Majapahit, Sriwijaya, Padjajaran ini memeliki pusat kekuasaan dan basis operasi di Pulau Jawa. Hal ini menyebabkan pertumbuhan dan mobilitas Sumber Daya Manusia di pulau Jawa secara kuantitas jauh lebih tinggi dibanding wilayah lain di Kepulauan Nusantara pada saat itu. Selain itu secara ekologis Pulau Jawa menjadi pulau yang memiliki banyak gunung vulkanik yang menjadikan tanahnya subur sehingga tersedia banyak lahan pertanian dan perkebunan. Tersedianya banyak lahan ini membawa penduduk di daerah lain untuk bermigrasi ke Pulau Jawa. Alhasil semakin banyak yang bertani hasil panen juga semakin melimpah dan mulai terjadi perputaran roda ekonomi karena hasil panen mulai diperjualbelikan Masyarakat. Hal ini menjadi penyebab juga awal terjadinya ketimpangan Pulau Jawa dengan Pulau-pulau lainnya.

Lanjut masa Pra Kemerdekaan
Pulau Jawa sangat strategis pada saat itu, dimana pantai utara pulau jawa memiliki banyak dermaga besar sebagai tempat persinggahan kapal pesiar dari seluruh dunia untuk membeli rempah-rempah dari wilayah Nusantara bagian Timur. Bahkan saking stategisnya pulau Jawa Perusahaan Kongsi Dagang Belanda (VOC) sampai memindahkan markas mereka yang sebelumnya di Ambon ke Batavia pada tahun 1916. Sejak pemindahan itu, Batavia menjadi pusat perdagangan teramai di Asia. Hasilnya pembangunan di Pulau Jawa semakin pesat dibanding Pulau lain yang menyebabkan ketimpangan pun semakin besar antar Pulau Jawa dengan luar Jawa.

Masa Sekarang
Selain adanya Ibukota dan lebih dari 1/2 Penduduk Indonesia tinggal di Pulau Jawa. Yang menjadi faktor penyabab adanya ketimpangan di era sekarang dari sisi ekonomi adalah efek Aglomerasi Industri. Efek Aglomerasi adalah kondisi dimana pemusatan ekonomi di wilayah geografis yang berdekatan cenderung bikin percepatan ekonomi jadi makin cepat serta menguntungkan. Hal ini membuat para Investor dan pengusaha ga mau ngambil resiko untuk bangun proyek di wilayah lain selain Pulau Jawa. Akibatnya Investasi diluar Pulau Jawa semakin rendah pembangunan pun tidak merata, yang pada akhirnya menyebabkan ketimpangan ekonomi semakin terasa.

Terus solusinya gimana?
Mindahin Ibukota harusnya bisa jadi salah satu solusi, tapi sayangnya masih jadi pro kontra sampai saat ini.
Ya semoga aja masalah ketimpangan bisa segera diatasi sama Pemerintah Indonesia, ga kebayang kalau pembangunan daerah lain sama dengan Pulau Jawa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun