Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Artikel Utama

Pernikahan Cinta Romantis Melawan Sejarah

17 Juli 2019   11:58 Diperbarui: 19 Juli 2019   21:40 748
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Menikah (Sumber: Pixabay/Wedding)

Zaman sekarang ada orang yang bercerai karena ternyata keluarga mertua tidak harmonis dengan menantu, selalu bertengkar mencaci maki. Atau keluarga yang tidak diminta dukungan saat pernikahan, mungkin karena berbeda agama, akhirnya tidak bisa membantu saat muncul masalah dalam pernikahan.

Latar belakang Finansial

Wanita lebih menyukai pria yang lebih mapan kedudukan finansialnya. Kebanyakan wanita tidak akan mau selamanya bekerja sementara suami yang membesarkan anak dan mengurus rumah tangga.

Kalaupun ada yang menikah dengan pria yang kemampuan finansial lebih rendah, dia akan menilai potensi finansial pria itu di masa depan, dari kecerdasannya, koneksinya juga kegigihannya. Hampir tidak ada wanita yang mau menikahi pria yang miskin dan malas.

Tapi dalam sejarah, tidak hanya itu yang diperiksa, kedua belah keluarga akan memeriksa situasi keuangan calon DAN seluruh keluarga mereka. Memeriksa asetnya, hutang piutangnya, jangan sampai keluarga mereka terjerumus masalah saat pernikahan terjadi. Lalu dibuat surat perjanjian yang jelas saat terjadi pernikahan mengenai situasi aset ini.

Zaman sekarang, orang yang dimabuk cinta bahkan tidak akan menanyakan gaji calon suaminya. Apalagi menanyakan hutangnya. Tidak memeriksa cara calon istri membelanjakan uangnya. Bisa-bisa malah muncul pertengkaran hebat. Padahal kan masih sayang-sayangnya.

Padahal masalah keuangan adalah penyebab terbesar perceraian saat ini.

Seks bukanlah hal yang terpenting dalam pernikahan zaman dulu.

Dalam sejarah, cinta dan seks adalah dua hal yang terpisah. Orang bisa mencintai tanpa berhubungan seks, dan bisa berhubungan seks tanpa harus mencintai. Kalau kebetulan berhubungan seks yang dicintai, ya jadi bonus.

Pernikahan memang mengharuskan pemenuhan kebutuhan seks. Tetapi jika tidak bisa dipenuhi satu pihak, biasanya istri, maka sang suami bisa mengambil kekasih, selir atau istri lain atau malah melalui pelacur (tergantung tradisinya). Bukan berarti pemerkosaan atau perselingkuhan, karena kedua belah pihak bersedia, setuju dan direstui lingkungan sosial.

Kini seks hanya boleh dilakukan dalam satu pernikahan antara satu suami dan satu istri. Dan mereka haruslah dalam keadaan saling mencintai. Diluar itu orang akan ngamuk kalang kabut. Lihat saja urusan Poligami di Aceh kemarin.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun