Saat pikiran tertutup kabut romantis, semua potensi pemenuhan kebutuhan ini tidak pernah dibicarakan. Padahal sepanjang sejarah, selalu ada negosiasi dan pemeriksaan terlebih dahulu, mampukah kedua belah pihak saling memenuhi kebutuhan pernikahan?
Biasanya akan ada pihak penghubung alias mak comblang yang akan bertugas memeriksa dan menegosiasikan apa saja yang akan disumbangkan kelak dalam pernikahan.
Sepanjang sejarah, hal-hal yang umumnya akan dicek sebelum pernikahan :
Kecocokan karakteristik
Orang yang sedang terbuai cinta, biasanya tidak peduli apakah kepribadian satu sama lain cocok. Apakah yang satu suka party dan yang satu lagi lebih suka mengaji. Itu tidak penting. Yang penting cinta.
Sedangkan dalam sejarah, selalu di periksa terlebih dahulu karakter keduanya. Orang jawa akan menggunakan primbon. Orang Tionghoa akan menghitung berdasarkan tanggal lahir. Tapi yang pasti akan dilakukan adalah berdasarkan wawancara sang mak comblang dengan orang sekitarnya.
Biasanya dari gosip sekeliling akan didapatkan info, apakah si calon istri pandai memasak? Suka mengurus rumah? Apakah calon suami cukup cerdas? Tidak main judi atau mabuk?
Termasuk juga pemeriksaan kesehatan, apakah mereka kelak akan mampu menghasilkan keturunan yang baik?
Latar belakang keluarga
Pernikahan dalam sejarah merupakan usaha untuk memperkuat dua keluarga, karenanya akan dicek, apakah keluarga masing-masing akan mendapatkan keuntungan atau malah kerugian jika kedua anak menikah. Latar belakang yang setara akan lebih disukai. Misalnya dari agama yang sama, kasta yang setingkat, suku yang sama.
Apakah kedua keluarga bisa cocok saat berkumpul? Apakah dalam keluarga calon ada sejarah kriminal? Permusuhan dengan pihak penguasa?