Mohon tunggu...
Riza Hariati
Riza Hariati Mohon Tunggu... Konsultan - Information addict

SAYA GOLPUT!!!! Tulisan yang saya upload akan selalu saya edit ulang atau hapus tergantung mood. Jadi like dan comment at your own risk. You've been warned!

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Lima Pelajaran Berharga dari Film Horor

19 Juni 2019   11:46 Diperbarui: 19 Juni 2019   13:50 223
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Salah satu genre film paling laku di Indonesia adalah film horror. Rasa tegang dan deg-degan saat menonton, terlonjak kaget saat mendadak ada hantu muncul dilayar, bisa membuat orang ketagihanan. Dan ternyata banyak pelajaran berharga yang bisa kita petik dari adegan-adegan film Horor loh!

Berikut lima diantaranya :

1. Turuti nasihat emak-emak

Banyak emak-emak yang punya intuisi kuat atau mencurigai sesuatu yang buruk akan terjadi. Biasanya mereka benar! Ingat film Aliens (1979)? Ripley (Sigourney Weaver) berusaha mencegah orang-orang yang terkena serangan Alien naik ke pesawat, mengingatkan mereka pentingnya karantina. Tetapi peringatan itu diacuhkan dan naiklah mereka kepesawat, membawa serta alien kedalam pesawat lalu membunuh mereka semua!

Juga difilm Halloween (2018) dimana Laurie (Jamie Lee Curtis) malah dimusuhi karena terus-terusan berusaha mengingatkan semua orang akan bahaya Myers. Padahal semua orang tahu dia adalah survivor Halloween 1 DAN Halloween 2! Untunglah akhirnya Laurie berhasil menyelamatkan putri dan cucunya, meski menantunya akhirnya tewas ditangan Myers.

Coba kalau mereka menuruti nasihat emak-emak ini, 'kan bisa selamat? *tapi nggak jadi film deh!

2. Jangan suka mem-bully orang

Tidak terhingga bully yang tewas difilm-film horror. Mulai dari film Carrie (1976/2013),  dimana Carrie, tokoh utamanya membunuh semua orang yang membully dan mempermalukannya di sekolah. Film Fido (2006), saat anak-anak yang suka membully Timmy akhirnya digigit oleh Fido, zombie peliharaan keluarganya, sehingga akhirnya pembully itu berubah jadi zombie juga.

Atau difilm The Final (2010), dimana anak-anak yang jadi korban bully disekolah akhirnya bersatu untuk secara sistematis balik menyiksa para pembulinya.

Tidakkah ini semua menjadi pelajaran berharga wahai para pembully? Hentikanlah kelakuan kalian!

3. Jangan memanggil arwah tanpa pendidikan dan pelatihan yang cukup

Saya mengerti, bahwa banyak diantara kalian yang tertarik untuk berhubungan dengan dunia kebatinan. Tapi biarkan para profesional yang melakukan ini! Apakah kita akan membedah sendiri kalau ada tumor di perut kita? Kan tidak! 

Misalnya dalam film Jelangkung (2001), dimana sekelompok mahasiswa bela-belain mencari tempat-tempat yang angker, lalu seenaknya memanggil arwah menggunakan Jelangkung, jadilah sepanjang film mereka dikejar-kejar arwah 'kan?

Juga di film Ouija (2014), Laine yang ingin berkomunikasi dengan arwah sahabatnya yang sudah meninggal, Debbie, dengan seenaknya menggunakan Ouija untuk memanggil. Akhirnya orang-orang jadi kesurupan dan berjatuhanlah korban tewas.

Perhatikan difilm Conjuring (2013) dan Insidious (2010), pemanggilan arwah dilakukan oleh para profesional dan terlatih. Sehingga justru bisa menyelamatkan banyak orang dan sekaligus mengusir hantu. Yah, memang ada yang mati sedikit, namanya juga film horror...:D

4. Monster pembunuh terkadang adalah orang-orang malang

Misalnya Dracula, dalam Bram Stroker's Dracula (1992), adalah seorang pahlawan yang patah hati karena istrinya, Elisabeta, bunuh diri akibat laporan palsu yang menyatakan bahwa Dracula terbunuh dalam peperangan melawan pasukan Turki. Kesedihannya berubah menjadi angkara murka karena pendeta menyatakan bahwa Elisabeta selamanya akan jadi terkutuk dan tidak diterima oleh surga. Akhirnya dia menolak gereja dan meminum darah dan berubah jadi seorang Vampir. Selamanya terkutuk di dunia. Kasihan ya...

Jason dari film Friday the 13th (1980) dan Leatherface dari The Texas Chainsaw Massacre (1974) adalah orang-orang yang mengalami kelainan fisik yang mengerikan diwajahnya, sehingga terpaksa harus menggunakan topeng. Penderitaan mereka diperparah pendidikan yang buruk  dirumahnya, Jason oleh Ibunya yang agak sinting dan Leatherface oleh keluarganya yang kanibal. Semua ini akhirnya menjadikan mereka sebagai pembunuh berantai yang sangat kejam. Jadi bagaimanapun mereka adalah orang-orang yang malang. 

5. Rajin-rajinlah mendokumentasi segala sesuatu

Hal terpenting dalam solusi hampir semua film horror, selain dari searching di internet, juga hasil memeriksa dokumen dan foto-foto lama yang tersimpan rapih di gudang atau di loteng. Meskipun belum tentu bisa menyelamatkan mereka, tapi kita jadi tahu kenapa mereka akhirnya tewas. Coba kalau kita membuang sembarangan semua dokumen itu!

Seperti film The Pact (2012) dimana gabungan antara pencarian online dan foto-foto misterius, menghasilkan petunjuk mengenai pembunuhnya. Atau film Sinister (2012) dimana satu persatu petunjuk dibuka melalui film-filme pembunuhan yang didokumentasi secara rapih oleh pembunuhnya. Meskipun akhirnya pemeran utamanya Ethan Hawke sekeluarga, ikut mati juga...

Begitulah beberapa pelajarang berharga dari fim horor. Dan diatas segalanya, film Horor bisa membuat kita bersyukur atas kehidupan kita sendiri. 

Meskipun ada kesulitan dalam hidup kita, setidaknya kita tidak dikejar-kejar oleh Suzannah, Vampire atau Zombie. Kita tidak sedang kerasukan arwah penasaran. Kita nyaman ada dirumah dan bisa makan secukupnya, dan bukannya kelaparan digunung terpencil atau didalam gua sehingga terpaksa makan kecoa atau bahkan jadi kanibal.

Hehehehehehe.....

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun