Penghujung tahun 2017, perangkat Kotamadya Jakarta Pusat dikejutkan dengan kelahiran kembali sebuah festival budaya yang sebelumnya terkubur selama 3 tahun. Ya, 22-23 Desember lalu, telah berlangsung Festival  Jaksa Reborn 2017. Sebuah pagelaran budaya lintas etnik yang unik dimana telah terlibat puluhan talent berbakat dengan dukungan lengkap perangkat sound system dan tata cahaya lebih daripada 20 ribu watt. Mulai dari tarian tradisional nusantara hingga tarian modern dipertunjukan di Festival ini. Demikian pula hanya dengan seni musik, dari group gendang hingga aliran reggae' habis-habisan menampilkan kebolehannya.
Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede (tengah, mengenakan batik dan cukin) berpose bersama puluhan talent pendukung
Bahkan, Walikota Jakarta Pusat, Mangara Pardede tak urung menunjukan keterkejutannya atas kemeriahan acara. Disambut oleh alunan harmoni dari grup Rebana Biang binaan Bamus Betawi, saat membuka pagelaran, Mangara dihadapan ratusan pengunjung menukas, "Ini luar biasa! Setelah 2 tahun senyap, Festival Jalan Jaksa  bisa bangkit kembali. Saya sampaikan penghargaan setinggi-tingginya pada Bang Sziemy, selaku Ketua Panitia Penyelenggara beserta timnya yang telah begitu serius membidani kelahiran kembali festival budaya di jalan Jaksa ini yang sebelumnya mati suri walaupun, dimasanya pernah jaya."
Rahmat HS memberikan sambutan diatas panggung Jaksa Festival Reborn - (dok. Bek 2017)
Senada dengan Mangara, Rahmat HS dari Bamus Betawi juga meluapkan kegembiraanya, "Saya berikan apresiasi yang tinggi pada pagelaran ini, saya tadi telah menyaksikan tarian kreasi Betawi 'Selamat Datang' yang mana membuat saya bangga sebagai orang Betawi bahwa ternyata, masih ada Bang Sziemy dan teman-teman, warga jalan Jaksa yang peduli dengan perkembangan tradisi budaya khususnya, budaya Betawi.Â
Hal ini, sesuai dengan amanat Perda dan Pergub yang telah mengatur tata kelola pelestarian budaya Betawi. Bukan hanya tugas aparatur pemerintahan semata, tetapi menegakkan perda dan pergub tersebut adalah sudah menjadi tanggungjawab bersama semua stake holder.Sebagaimana yang kita saksikan disini, Bapak Walikota jakarta Pusat beserta jajarannya hingga, Kepala Kelurahan sekecamatan Menteng hadir disini berpadu bersama masyarakat. Dan Saya berharap, Festival yang unik ini tidak hanya berlangsung satu kali dalam setahun tapi, bisa berlangsung 3 atau bahkan, kalau perlu 4 kali dalam setahun."
Seni Palang Pintu Betawi (dok. Bek 2017)
Sementara Hasan, lelaki paruh baya warga jalan Jaksa yang dimintai komentarnya saat tengah menikmati pertunjukan seni 'Palang Pintu' mengungkapkan, "Lahirnya kembali festival ini membuat saya terkejut bertubi-tubi. Kejutan pertama, tentu saja datangnya kembali festival ini yang serasa menyongsong 100 hari kerja Anis-Sandi. Dan yang kedua, walaupun bekerja sebagai honorer PPSU, Ketua Panitia, si Sziemy itu bisa menunjukan kelasnya selaku anak muda jaman now! Sukses menyelenggarakan event besar. sungguh, saya betul-betul nggak nyangka, lho!"
Sziemy, Ketua Penyelenggara Jaksa Festival Reborn (dok. pribadi)
Ditemui seusai acara, Sziemy bertutur, "Saya dan tim hanya berusaha, Tuhan yang menentukan. Meski hanya sebagai tukang sapu jalan, saya juga memiliki mimpi. Salah satunya, bisa turut membangun kota dengan menyelenggarakan festival budaya di kampung yang saya cintai ini. Jaksa Festival dulu pernah begitu jaya dan saya, sekedar mencoba untuk mengembalikan kejayaan itu."
"Ini semua tak lepas daripada bimbingan Bang Iben, Ketua Umum Paguyuban Anak Jakarta (PAKTA) yang duduk disebelah saya ini. Mungkin Bang Iben mau ikut memberikan komentar?" lanjut Szemy seraya mengenalkan seseorang.
Ketua Umum Pakta, Bg. Iben 2017 (dok. timlinknews.com)
"Ya, sebetulnya saya hanya sedikit memberikan arahan. Szemy dan timnyalah yang berhasil membuktikan bahwa, mimpi itu bisa menjadi kenyataan. Szemy layak menjadi inspirasi anak muda Jakarta. Bagi saya pribadi, Szemy ini adalah Man 'Ofde' Djaman Now. Siapapun bisa meraih impiannya,!" cetus Iben tersenyum menutup perbincangan.
