Mohon tunggu...
RizaFatmawati
RizaFatmawati Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

"Kami Disabilitas Juga Punya Bakat"

9 Juli 2018   06:41 Diperbarui: 9 Juli 2018   06:54 241
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Keterbatasan fisik nyatanya tidak menghambat dan membatasi seseorang  untuk terus berkarya dan berprestasi. Mereka para penyandang disabilitas juga mampu bersaing dalam segi prestasi. Penyandang disabilitas bisa diartikan terlahir dalam keadaan kurang sempurna dalam bentuk fisik, mental  dan emosi, yang mengalami kesusahan dalam menjalani rutinitas sehari-hari.

Ada beberapa faktor yang bisa terjadi pada penyandang disabilitas, menghilangnya anggota tubuh dan menurun nya fungsi kegunaan pada anggota tubuh. Tetapi mereka tidak berhenti di satu tempat, hanya karena mempunyai julukan disabilitas. 

Mereka membuktikan dengan prestasi yang diraihnya di kanca nasional maupun internasional. Lalu bagaimana dengan muda mudi kita yang sehat fisik maupun mental ? Sudahkah menambah prestasimu?

Dibalik prestasi yang menjulang tinggi, tidak terlepas dari adanya dukungan  orang-orang terdekat yang  sangat membantu mereka dalam menghadapi semuanya, baik dalam menjalankan rutinitas sehari-hari mapun dalam berlatih untuk mencapai prestasi. Semisal orang tua, kerabat dekat, sahabat dan lingkungan juga turut membantu dalam mengambil peran dalam mendukung mereka. 

Karena lingkungan juga berperan sekali dalam turut andil mengawasi penyandang disabilitas, seperti rumah singgah yang khusus untuk mereka penyandang disabilitas, karena disana mereka  dapat menyalurkan bakat sesuai dengan kelebihan mereka.

Dukungan yang membangun juga sangat penting bagi mereka, seperti memotivasi  untuk terus bersemangat, pantang menyerah dan terus mencoba sampai berhasil. Karena sejatinya usaha tidak menghianati hasil, dan sebuah proses menjadi pengalaman yang terbaik dalam suatu kehidupan. Dan dibuktikan prestasi yang diraih oleh penyandang disabilitas di Indonesia, sudah meningkat dari tahun ke tahun. 

Prestasi membeludak, penyandang disabilitas juga menjadi motivator untuk manusia yang sehat secara fisik maupun mental. Karena identitas diri sendiri menjadikan kebanggan untuk memotivasi mereka agar terus maju.

Para penderita tunarungu misalnya, mereka mampu menari dengan gemulai, kompak dan teratur. Melalui latihan rutin secara khusus, dengan bimbingan dari mentor yang sangat "telaten" saat membimbing mereka dan tidak lupa memberikan motivasi untuk membangun mental mereka. 

Dengan keterbatasan pendengaran mereka mampu menyamakan gerakan dengan  penglihatannya, mereka bisa  dengan apik dalam menampilkan sebuah pertujukan dikanca perlomba an maupun di kanca pertunjukan. Mereka sering menerima penghargaan dalam perlombaan tingkat nasional dan internasional, termasuk saat bersaing dengan manusia normal.

Sementara para penyandang tunanetra lebih memilih dunia musik sebagai sarana berprestasi. Mereka lihai dalam memainkan alat musik, sebagai Hafidz muda, bahkan sebagian mereka juga turun didalam bidang tarik suara (penyanyi), seperti Michael yang memiliki ketepatan sensoris terhadap struktur tuts piano dan mendengar nada dengan sempurna, yang membuatnya mampu bermain piano tanpa penglihatan. 

Michael mendapatkan penghargaan dari Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai pianis tuna netra dan autis termuda yang mampu memainkan karya Wolfgang Amadeus Mozart. Lalu bagaimana dengan muda mudi kita yang sehat fisik maupun mental ? Sudahkah menambah prestasimu ?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun