Mohon tunggu...
Riyanto Suparno
Riyanto Suparno Mohon Tunggu... Swasta -

Safety Engineer yang hobi menulis dan berdiskusi rriyanto74@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Sebagai Muslim, Haram Hukumnya Memilih Pemimpin Non-Muslim (Termasuk Ahok?)!

13 Juni 2016   14:47 Diperbarui: 13 Juni 2016   15:27 588
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Saat ini tentu saja saya sedang gelisah, berbalut cemas dan bermandikan resah. Rasanya cukup galau juga kenapa saya bisa merasa harus dan perlu menuliskan hal ini. Sebuah hal yang jelas-jelas akan menjadi bahasan yang dikatakan SARA atau apalah bagi banyak orang, utamanya tentu pendukung Ahok yang notabene sendiri banyak yang beragama Islam, seorang Muslim. Namun saya berharap, dan semoga tidak sia-sia.

Toh sumber kecemasan saya hanya berasal dari duga-menduga. Ngiro-ngiro. Jangan-jangan juga ada yang sependapat dan sepimikiran dengan saya namun sedikit malas dan banyak takutnya untuk menyampaikan. Barangkali saja lho ya.

Entah kenapa di bulan puasa ini keimanan saya terasa menjadi lebih baik, perasaan saya. Saya menjadi agamis sekali. Ibadah menjadi rajin dan senang mendengarkan ceramah-ceramah setelah sholat. Kebetulan di kantor saya ada ceramah setelah sholat Dzuhur yang Insyaallah menghadirkan pembicara yang berkualitas dan mengetahui serta paham ilmu agama. Jauh sekali lah dibandingkan dengan saya, meski saya sendiri pernah Nyantri di Pesantren lebih kurang lima tahun.

Saya cukup mencermati isi dari ceramah-ceramah yang saya dengar, bagi saya kadang hal tersebut memberikan inspirasi dan ilmu baru. Kadang menyentil dan mengingatkan saya yang terlalu sibuk dengan urusan dunia, terlalu sibuk cari perhatian atasan. Harap-harap cemas naik jabatan, juga naik gaji.

Dari beberapa pembicara ada saja yang membuat saya tertarik, terutama jika sudah sampai pada poin bagaimana seharusnya seorang muslim memilih seorang Pemimpin. Mungkin karena sedang hangat isu-isu pemilihan Gubernur Jakarta hal ini menjadi barang berharga dan komoditas laris sehingga menarik untuk disampaikan dan menjadi materi-materi ceramah para Ustadz. Mungkin juga para ahli agama Islam tersebut resah. Mengetahu hal yang salah namun dibela oleh kekuatan yang sedemikian besar. Entah kekuatan darimana saja.

Kata seorang anggota dewan bahkan fenomena salah seorang pemimpin Non-Muslim saat ini, sebut saja Ahok, sebagai fenomena bola salju. Wow sekali. Bola salju kan bisa membunuh dan membinasakan siapa saja lho. Meratakan apa yang ada kalau terkena. Semoga kita semua terhindar dari mara bahaya dan bencana.

Saat menyampaikan pesan-pesan tersebut, tentu saja disampaikan secara general tanpa menyebut nama tokoh tertentu dengan agama tertentu. Namun bagi saya hal tersebut sudah cukup menjelaskan dan membuktikan bahwa haram hukumnya seorang Muslim memilih pemimpin Non-Muslim atau pemimpin yang kafir.

Termasuk Ahok?

Saya sendiri tidak akan memastikan, toh saya tidak pernah melihat KTP beliau. Yang saya dengar dan baca sih katanya beliau agamanya Nasrani. Berarti beliau bukan Muslim. Beliau Non-Muslim. Dia bisa saya katakan orang kafir. Jadi kalau menurut ceramah dan ulasan yang saya dengar, dan nanti ayat yang saya tuliskan dibawah, kita (Orang Muslim) dilarang memilih Ahok!

Barangkali yang patut dicermati adalah ini sebuah perintah, bukan saran.

Fenomena sekarang sungguh agak mengherankan bagi saya, bagaimana justru orang yang saya bisa katakan Islam atau Muslim justru mendukung dan memfasilitasi pemimpin yang jelas-jelas seorang Non-Muslim, orang kafir. Entah katanya jalur independen atau pemimpin partai yang agamanya kelihatannya Islam juga. Kalau partai yang mengaku partai Islam mendukung Ahok juga, rasanya agak kebangetan. Hemmm, politik memang benar-benar aneh. Semua yang dilarang pun rasanya dibolehkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun