Mohon tunggu...
Riyanto Rahman
Riyanto Rahman Mohon Tunggu... Entrepreneur -

Selanjutnya

Tutup

Politik

Moeldoko: KSP Tidak Terlibat Politik Praktis

4 Juli 2018   14:08 Diperbarui: 4 Juli 2018   14:13 482
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
instagramakunketansusu

Kantor Staf Kepresidenan selalu menjadi sasaran prasangka buruk terkait pemilu 2019. Hal ini karena Presiden Jokowi akan mencalonkan diri kembali untuk pilpres mendatang.

Isu ini dibantah langsung oleh Kepala Kantor Staf Kepresidenan (KSP) Moeldoko. Moeldoko membantah lembaganya menjadi alat untuk memenangkan Joko Widodo pada Pemilihan Presiden (Pilpres) 2019 mendatang. (merdeka.com)

KSP memang tidak boleh terlibat dalam politik praktis.Apalagi saat ini sangat rentan terkena isu menjelang Pilpres.

Tak bisa dipungkiri,  banyak yang menilai keberadaan Kantor Staf Kepresidenan (KSP) hanya sebagai alat politik Jokowi. Tudingan tersebut rata-rata berasal dari kelompok oposisi yang selalu mencari kesalahan Jokowi.

Moeldoko menjelaskan, KSP hanya bertugas mengelola isu strategis dan melakukan komunikasi politik pemerintahan dalam arti yang sangat luas.  Hal yang terkait isu positif tentang pemerintahan dan kemajuan Bangsa. Bukanlah hal yang menaikkan citra Jokowi semata

Selama ini masyarakat selalu digoreng dengan isu tentang keburukan-keburukan Jokowi.  Jokowi menjadi presiden yang selalu dikatakan pencitraan bagi mereka yang tidak suka dengan kinerja pemerintah. Seharusnya jika tidak suka harus memberi kontribusi bukan malah menyalahkan dan membenci presiden sendiri.

Apalagi mengaitkan KSP sebagai tempat politik praktis Jokowi. Sedangkan KSP punya banyak pekerjaan dalam pemerintahan bukan untuk hal yang buruk seperti itu. Jadi jangan jadikan kebencian untuk menuduh sembarangan seperti itu.

Moeldoko yakin masyarakat cerdas dalam memilih calon pemimpin. Masyarakat saat ini tidak mudah termakan isu hoaks dan kampanye busuk atau sering kita sebut dengan black campaign.

Masyarakat diharapkan untuk cerdas memilih pemimpin di pilpres mendatang karena lima menit untuk lima tahun masa depan negara. Jangan malah apatis dan tak mau berkontribusi untuk kehidupan bangsa Indonesia ke depannya. Hal ini harus benar-benar dipilih karena kinerja bukan karena embel-embel apapun atau karena isu apapun.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun