Mohon tunggu...
Riyani
Riyani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Stay focus and complete the journey

Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga (20107030023)

Selanjutnya

Tutup

Diary Pilihan

Saat Prinsip Hidup Dapat Mendewasakan Diri

28 Juni 2021   21:26 Diperbarui: 28 Juni 2021   21:32 813
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
https://www.instagram.com/p/BDEM8ORnIxh/

Memasuki tahap dari remaja menuju dewasa, tak membaut banyak orang memiliki kematangan dalam berpikir. Memasuki usia kepala dua merupakan babak baru dalam menjalani kehidupan.  Usia dua puluhan memang penuh dengan hal-hal baru. Menjadi dewasa memiliki tantangan yang lebih nyata dan tanggung jawab yang semakin kompleks. Oleh karena itu, perlu juga pendewasaan diri agar mampu mengahadapi realita jehidupan.

Berikut ini adalah beberapa prinsip hidup yang dapat mendewasakan diri seseorang, dan prinsip hidup yang harus di pegang saat sudah dewasa

Mengutamakan proses

Berhenti memaksakan bahwa di umur segini, dan segini, harus sudah punya segalanya. Menjadi dewasa adalah kamu bisa mendapatkan yang kamu inginkan, tapi dengan proses. Karena, akan berbahaya jika kamu terlalu memaksakan keinginan di luar kemampuanmu. Saat seseorang lebih mementingkan hasil sebagai pencapaian utama, mungkin saja usaha yang dilakukan akan mendapatkan benefit dalam jangka pendek, akan tetapi dalam jangka panjang bisa kehilangan semangat dalam meraih apa yang di inginkan. Meski pada akhirnya hasil akhirlah yang kita dapatkan, peran proses sangat berpengaruh dalam hal ini. bagaimanapun juga, sebuah hasil tidak akan terbentuk jika kita sebagai penggerak tidak memulai proses itu sendiri. Buatlah target yang realistis agar tidak berdampak buruk buatmu. Pengennya mencapai target tersebut, tapi hanya membuatmu berhenti di titik itu dalam waktu lama.

Tidak membandingkan

Berhenti membandingkan  titik awal dengan titik awal orang lain. Hampir semua orang pasti pernah membandingkan dirinya sendiri dengan orang lain. Kadang kala membandingkan dapat menyadarkan segala kekurangan yang dimiliki, namun terlalu sering membandingkan diri dengan orang lain akan berdampak buruk seperti memmicu perasaan iri sehingga rasa percya diri berkurang. Seperti saat ini, media sosial membuat orang mudah sekali melihat pencapaian orang lain sehingga mereka terpengaruh apa yang mereka lihat.

Saat kita baru mulai melangkah, kita sudah melihat orang lain yang berjalan jauh dan lebih sukses. Lalu kamu mulai membandingkannya.Padahal bisa jadi saat kamu di titik akhir, kamu akan menjadi orang yang lebih berhasil, hanya saja kamu terlalu membandingkan dirimu yang baru memulai start dengan orang lain yang sudah di ambang finish.

Memilih diam saat terlibat perdebatan

Misal berada di perdebatan yang tidak terlalu penting dan hanya membuang waktu saja, lebih baik pergi. Terlebih jika memang ada seseorang yang yang kekeh dengan pendapatnya, tidak mau berpikir terbuka, dan tidak mau menerima masukan dari orang lain. Di situasi ini, sikap bijak yang dilakukan adalah pergi menjayh, dan menghindar. Kamu pun akhirnya tidak terlalu pusing memikirkan masalah tersebut, dan bisa melakukan aktivitas produktif lainnya.

Tidak terlalu kepo dengan masalah orang lain

Rasa ingin tahu tinggi itu bagus, tapi untuk hal-hal yang bermanfaat, bukan untuk mengurusi hidupnya orang lain. Kalau sudah dewasa, lebih baik tidak usah terlalu ikut campur atau kepo dengan urusan orang lain. Terlebih jika orang lain sedang berada pada masalah, maka kamu terkesan kepo banget untuk mencari tahu masalahnya. Saat kita ingin tahu urusan hidup orang lain, kita akan selalu ingin mencari informasi tentang mereka. Apa pun yang kita ketahui rasanya tidak memuaskan bagi diri kita. akan selalu ada alasan agar kita mendapatkan informasi tersebut kemudian menyalurkannya kepada orang lain. Saat kita mencoba untuk ingin tahu dengan masalah orang lain, maka tanpa kita sadari kita telah menyibukkan diri kita dengan sesuatu yang seharusnya tidak kita harapkan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Diary Selengkapnya
Lihat Diary Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun