Mohon tunggu...
Pandu Damanik
Pandu Damanik Mohon Tunggu... Petani - Gondrong bukan berarti brutal

Belajar dan semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan yang sesungguhnya

14 Juni 2020   21:39 Diperbarui: 14 Juni 2020   21:37 283
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

"Guru kencing berdiri murid kencing berlari"
Sajak ini terlalu lama dah masih menghiasi alam pikiranku setelah sekian lama akhirnya aku dapat membuat sesuatu penjelasan bahwasanya masalah dalam pendidikan di Indonesia itu adalah tidak adanya keselarasan seperti keselarasan antara pemerintah dengan masyarakat, keselarasan pemerintah dengan guru, keselarasan guru dengan orang tua murid.

Pemerintah menganggap pendidikan itu adalah bisnis dan sekolah bertujuan menciptakan buruh yang terdidik mengapa demikian karena dapat kita lihat dari, tidak meratanya pendidikan dan banyaknya alasan dalam biaya pendidikan seperti uang seragam,  uang salam-salam,  uang buku,  uang izjah dan sebagainya, Yah benar pemerintah telah mengeluarkan wajib sekolah 12 tahun namun hal itu menjadi sebuah kekonyolah yang hakiki dikarenakan uang buku, uang serangam dan lainya.

mengapa pendidikan itu bisnis karena peserta didik tidak di ajari untuk menjadi penemu atau pencipta namun di persiapkan untuk mengetahui hal-hal yang di perlukan perusahaan seperti bahasa inggris, matematika dan sebagainya maka dapat di sebut buruh terdidik pernah baca tentang persyaratan kerja? 

Disana tertukis dapat berbahasa inggris, pernah dengar orang lain berbicara belajar bahasa inggris lah karena saat ini untuk masuk dunia kerja harus bisa bahasa ingris, tau kenapa sekarang harus kuliah karena tamanatan sma saja tidak cukup, seperti itulah hal yang ku dengar saat ini membuat ku apa guna pendidikan ini jika hanya untuk mengetahui itu kenapa ngak itu aja di ajari kenapa harus mempelajari semuanya?. 

Mengapa pemerintah tidak mau selaras dengan masyarakat karena takut jika masyarakat tersebut lebih pintar darinya akan menjadi ancaman bagi usahanya sehingga masyarakat ditekan dengan banyaknya aturan membuat masyarakat diam dan bungkam jika-jika ada masyarakat yang memiliki inovasi langsung di kleim oleh pemerintah dan lucu nya pemerintah tidak mendampigi, mangayomi, melindungi masyarakat dari mafia-mafia keji mengapa pemerintah kita takut dalam mengambil keputusan karna masih ada atasanya sehingga timbul pertanyaan siapa di atas presiden?

Dan masyarakat tidak mau membayar pajak bagunana, tanah dan kendaraan karena mereka menganggap bahwa semua ini adalah milik leluhur mereka yang sudah turun temurun kemudia tidak semua masyarakat yang ekonomi nya dimenengah keatas.

Guru dan siswa tidak Selaras karena mereka takut akan menjadi duri perubahan dan menjadi bulan-bulanan pimpinanya.  Mereka ikut alur pemerintah saja dan takut kepada orang tua siswa yang sangat baik terhadap anaknya banyak sudaj tidak menghargai guru karena mereka menganggap guru itu sebagai pembantu jika guru memberi pelajaran kepada siswa untuk membentuk karakter namun hal tersebut akan menyalahi kepada orang tua siswa dan dinas terkait.

Makanya guru hanya bisa diam dan menunggu waktu pensiun saja mereka mengambil jalan aman saja dari pada ribet bermasalah sama orang tua siswa dan menambah lawan maka mereka diam dan merenung sendiri. Tiba" siswa tersebut bodoh dan kurang baik perilakunya maka sang orang tua akan mengatakan itu kah yang di ajari grumu pada mu? Maka guru akan disalahkan kembali. Seperti itu lah makanya sulit di dapat keselarasan guru dengan siswa dan orang Tua siswa.

Di saat saya mengadakan penelitian dengan melihat hal ini mulai 2018-2020 sudah banyak kasus yang berhubungan dengan pendidikan, guru, orang tua siswa, siswa dan pemerintah yang membawa saya mengambil suatu kesimpulan

1. Pemerataan pendidikan
2. Perbaikan infrastruktur pendidikan
3. Perbaikan undang-undang pemdidikan dengan berpatok pada undang-undang dasar 1945
5. Mensejahterakan guru baik honoren ataupun pns
6. Memberikan tugas guru sebagai pendidik yang bertujuan menciptakan pemikiran terhadap inovasi memajukan kesejahteraan rakyat dan negara Indonesia
7. Menangkap mafia-mafia
8. Mengajak masyarakat untuk menghargai dan bersinergi dengan guru
9. Mengajak mahasiswa atau tiap instansi pendidikan untuk melakukan program kerja pengabdian masyarakat
10. Mengadak pendidikan proyek
Dengan kesepuluh hal diatas maka akan tercipta pendidikan yang nasional dan menjadi pondasi yang kuat terhadap negara sehingga mengurangi hal-hal negatif pada saat ini.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun