Mohon tunggu...
Pandu Damanik
Pandu Damanik Mohon Tunggu... Petani - Gondrong bukan berarti brutal

Belajar dan semangat

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

17 April 2019 adalah Awal dari Semuanya

28 Mei 2019   10:02 Diperbarui: 3 Juni 2019   20:50 17
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Terlalu cepat membuat sesuatu tanpa sebuah perencanaan yang matang, terlau lambat membuat sebuah perubahan tanpa membuat perubahan pada diri sendiri. Waktu selalu berubah namun ia tetap bergerak sesuai dengan porsinya. 

Sekarang terlalu banyak orang yang kepintaran di negara Indonesia tercinta ini,  yang dulu namanya di angungkan serta begitu wangi di hadapan masyarakat, namun kini tlah berubah menjadi sampah yang begitu busuk  di hadapan masyarakat luas. MAHASISWA  itu lah sebutan buat mereka, mereka adalah kaum-kaum yang katanya berintelektual namun saat ini mereka menjadi pion-pion para penguasa, namanya yang dulu wangi kini sudah tercemar. Saat ini Mahasiswa banyak yang diam,  sebagian lagi merasa Bodo amat, sebagian bergerak karen uang dan hanya sedikit yang bergerak karena kesadaran dan hati nuraninya. 

Dimanakah kaum elit bangsa kita?, penguasa begitu  pandai untuk memanipulasi, jika tak menang maka berbuat ricuh dan curang!, yahk seperti itu lah mereka merasa paling benar, merasa suci dan merasa tak ada noda dalam dirinya.

Peopel power adalah sebutan untuk aksi 22 mei 2019 yang menjadi ajang untuk mempora-porandakan  lingkungan yang ada di sekitarnya mereka merasa tak bersalah dan seakan-akan bahwa mereka benar. Apakah yang sedang mereka cari?, sebahagian orang beranggapan "megapa tak di laporkan saja jika itu benar" dan sebahagian lagi tak peduli dengan keadaan itu yang jadi pertanyaan adalah "apakah perintah dan hukum masih jujur dan adil? " Polisi katanya itu lah sebutan untuk mereka yang katanya pelingdung dan pengayom masyarakat namun dengan perintah komando tertinggi mereka di gardu depan untuk menghalau masa sebab semboyan mereka perintah di atas segalanya, tau kah anda hanya ada 3 polisi yang jujur di Negara Indonesia tercinta ini yang pertama ialah kantor polisi kemudian patung polisi dan polisi tidur.

 Setelah aksi 22 mei 2019 masyarakat yang selalu mempergunakan internet atau biasa disebut warganet di per ribet oleh pemerintah kominfo dengan membatasi pemgunaan sosial media atau biasa di sebut sosmed alasannya adalah "untuk mencegah beredarnya hoaks" sedikit mengelitik di kuping, jika benar pemerintah ingin mengurangi peredaran hoaks mengapa para hacker tak di gunakan untuk membatasinya kok itu ribet banget yahk...  Lama-lama Negata ini bisa di ganti jadi Negara hoaks. Sama seperti ketika keluarnya filim "sexy killers" pak lubut panjaitan yang terhormat langsung mengatakan bahwasanya itu hoaks. Hahaha...  Lucu bukan hanya karena ada namanya di sebutkan dia tak terima mengapa ngak di cek dulu yah kebenaranya? 

Setelah peopel power kemudian pembatasan sosial media di lanjutkan dengan kejadian pengaduan gigatan ke mk memgenai hasil pemghitungan pilpres. Katanya mau di buat penghitungan ulang sedangkan kemarin saja sudah banyak yang meninggal belum lagi yang sakit-sakit padahal honor mereka yang bekerja di kpps hanya 500 ribu per orangnya, emang menghitung 5 surat suara itu mudah?,  Kan ngak tapi cobalah kalian para pejabat itu yang menghitung 5 kertas suara itu biar tau gimana rasanya.

Mulai dari 17 april sampai saat ini banyak kericuhan yang terjadi yang menjadi pertanyaan adalah mengapa hal itu dapat terjadi? Alasanya adalah bahwa pemerintah dan hukum tidak dapat di percaya serta tidak ada lagi kejujuran dan keadilan. Semua berlindung di bawah payung Agama dan pakaianya masing-masing, berani berbuat tapi ngak berani bertanggung jawab. Apakah seluruh rakyat dapat melihat,  mendengar dan berbicara akan kebenaran.

Mahasiswa memiliki sumpah dan memiliki Tridarmanya. Kaumnya luas dan ada dimana-mana, jika kau adalah kaum mahasiswa sejati maka bertindak lah sesuai dengan hati nurani mu dan kajian mu bukan karena uang. Sebab kau adalah kau yang elit, mahasiswa akan bergerak dengan kajian nya jangan melihat dengan sisi buruk nya saja tapi lihat dengan semua sisi yang ada sehingga anda dapat mengambil kesimpulan yang tepat. Pelajari, diskusikan, kaji dengan cermat, RTL (rencana tindak lanjut), Aksi selanjutnya Evaluasi itu lah rangakaian lingkaran GERAKAN mahasiswa jika benar dan betul kau adalah kaum mahasiswa.  

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun