Mohon tunggu...
Riyan F
Riyan F Mohon Tunggu... -

Mahasiswa Sampoerna School of Education

Selanjutnya

Tutup

Politik

Jokowi Pilih Menteri dari Kalangan Profesional Bukan Politikus

11 September 2014   15:31 Diperbarui: 18 Juni 2015   01:01 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Politik. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Tim Transisi sebagai cikal bakal pemilihan menteri pada pemerintahan presiden terpilih Joko Widodo (jokowi) sudah mulai beraksi. Tim Transisi memiliki tugas mencari tahu sejauh mana perjalanan kinerja para menteri di Kabinet Indonesia Bersatu (KIB) Jilid II bentukan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono )SBY) ini. Bahkan pun sebelumnya terdapat pemberitaan miring terkait Tim Transisi yang seolah tidak ‘nyuwun sewu’ pada Pak SBY dalam bergerak padahal apa yang dilakukannya menyangkut rumah tangga bentukan dan pimpinannya.

Waktu terus berjalan seiring kian mendekati masa pergantian kepemimpinan Republik Indonesia 1 (RI-1) ini. Yang jelas, masyarakat Indonesia tau bahwa mereka akan memiliki presiden baru yang dinyatakan resmi memenangi pemilihan umum presiden (pilpres) lalu. Yang jelas, masyarakat menggantungkan harapan besar atas perubahan nasib tanah air dalam segala aspek bidangnya dengan adanya pemimpin baru.

Tentu saja jika ditanya soal bidang kehidupan masyarakat, menterilah yang paling dekat atasnya. Menteri dalam sistem pemerintahan presidensial yang negara ini anut ibarat ujung tombak untuk mencapai apa yang menjadi tujuan penyelenggaraan negara yakni salah satunya mewujudkan kesejahteraan rakyat ini. Memilih menteri tentu saja terdapat di dalamnya peran besar seorang kepala negara sebagai penentunya, terlepas dari ajuan samping, atas, maupun bawah sang kepala negara.

Baik orang di atas, samping maupun bawah kepala negara seyogyanya memberikan kontribusi berupa saran dan nasihat yang mengepentingkan rakyat. Orang di atas seperti orang yang disegani presiden kita nantinya, maka jangan sampai malah kendali kepresidenan ada pada orang-orang tersebut sedangkan presiden nanti hanya tunduk dan manut. Orang di samping dalam artian orang-orang kepercayaan presiden terpilih juga jangan sampai malah tidak lagi diolah dan dipertimbangkan baik buruknya memilih calon A atau B dan lainnya. Nah, justru pelibatan orang bawah yakni rakyatlah yang juga mesti lebih dikuatkan. Jangan sampai suara dan aspirasi masyarakat yang menolak atau mengusulkan atau malah menyetujui pilihan presiden nanti tidak terakomodir. Hal tersebut berakibat buruk pada implementasi program kerja presiden dan menteri yang tak jadi berpihak pada rakyat.

Semoga tetap berhati-hati memilih menteri bukan saja yang hanya bisa manut dan tunduk agar kendali mudah diambil. Menteri sejatinya merupakan mereka yang siap berjatuh bangun mengembangkan kesejahteraan di bidangnya untuk rakyat bahkan mereka yang tak segan menegur pimpinan jika salah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun