Siangmu, wahai yang terpedaya, semuanya adalah lalai dan alpa. Malammu adalah tidur dan kehinaan adalah hal yang lumrah bagimu. Usiamu terus berkurang akan tetapi kau tetap zalim.
Kau bahagia dengan suatu yang fana dan gembira dengan angan-angan di dunia...ingatkanlah diri, janganlah puja dunia, celalah ia...Ancaman dari manusia sangat kau takutkan, tetapi ancaman kematian suka kau abaikan.
Kesabaran Allah tlah membuatmu terlena. Atau mungkin dirimu tak yakin "bahwa esok hari akan ada hari kebangkitan dan akan dihisab sgala amalan?" . Kau pura-pura diam dari seruan angan-anganmu. Kalaupun kau ingat kematian hanya sekali waktu kau ingat, lalu tabiatmu mulai kembali membuatmu lupa dan lalai.