Mohon tunggu...
Novy29 ( Novy E.R. )
Novy29 ( Novy E.R. ) Mohon Tunggu... Penulis - Writing ; Blogger, Employee, Travelling, Reservasi Villa Family and Grup (Tanpa Kamaran). Penyuka warna merah dan pink. Memiliki definisi dalam literasi, ‘menulis itu adalah liburan dan jalan-jalan yang menyenangkan serta untuk mencegah kepikunan dini.’

Blogs : http://rivitacahayaqalbu.wordpress.com/ On Media Cetak & Buku : 1. Karnaval Banteng, Apa Manfaatnya Sih ? (Year 2008 at Media Lokal Malang Raya) . 2. Obyek Wisata Kota Wisata Batu (Year 2008 at Media Local Malang Raya) . 3. Cukuplah Kematian Sebagai Nasehat (Majalah Intisari Hidayah, Desember 2010) . 4. Antologi "Merah Putihnya Cinta" by Jaringan Penulis Indonesia by EK Publisher (2011) . 5. Citizen Reporter Harian Pagi Surya "Kreatif Menulis Opini” (Januari 2018) . 6. Esai Harian Pagi Radar Malang "Aktif Di Sosmed Kuncinya Pada Niat Dan Tujuan" (Januari 2018) . 7. Antologi Cerpen, Puisi, Artikel "Malang Dalam Aksara" by Malang Menulis (Feb 2018) . 8. Esai Harian Pagi Malang Post "Ambil Alih Pengelolaan Air Swasta Oleh Pemda" (Agustus 2018) . 9. Antologi Cerpen & Puisi "Serpihan Rindu" by AE Publishing (Agustus 2018) . 10. Antologi Cerpen, Puisi, Artikel "Nuansa Cinta Ramadhan" by AE Publishing (September 2018) . 11. Antologi Fiksi "Mayapada Puaka" by AE Publishing (November 2018) . 12. Antologi Flash True Story "You Are My Hero" by AE Publishing (Desember 2018) . 13. Antologi Fiksi "Kasih Tak Sampai 2" (Mei 2019) . 14. Esai Harian Pagi Malang Post "Bangga Jadi Santri" (Oktober 2018) . 15. Antologi Fiksi "LDR" by AE Publishing (November 2019) . 16. Citizen Reporte Majalah Air Minum "Jambore Gowes Tukang Ledeng Jawa Timur" (2017) . 17. Citizen Reporte Majalah Air Minum "Gelar Peringatan 1 Muharam 1440 H" (2017) . 18. Antologi Puisi "Pohon Luka" by AE Publishig (2019) . 19. Antologi True Story Inspiratif Trust Me, I'm A Writer by Mandiri Jaya Malang (Juli 2020) . 20. Citizen Reportase Majalah Air Minum “Diklat Jurnalistik Perumdam Among Tirto Kota Batu” (Juli 2021) 21. Antologi True Story Inspiratif, Aku Pasti Bisa! by Samudra Biru Yogyakarta (September 2021) 22. Antologi Resume, Satu Buku Banyak Ilmu by Trust Media Yogyakarta (November 2021) 23. Antologi Esai, Great Life Project! By Trust Media Yogyakarta (Februari 2022) 24. Antologi Keren, Good Vibes Only by Trust Media Yogyakarta (Februari 2022) 25. SEGERA 26. SEGERA

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Toleransi Bersama Gus Dur

10 Desember 2016   08:02 Diperbarui: 10 Desember 2016   08:39 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

“Di sini saya tidak akan membahas masalah agama, politik dan ranah hukum. Sosok tokoh baik yang sudah terkenal maupun belum namun layak kita jadikan sosok inspiratif. Siapapun yang penting ada nilai kebaikan dan memiliki bermanfaat bagi seluruh umat.” #NovyWriter

Semua orang tahu  Gus Dur itu lahir dan besar  dari lingkungan keluarga pesantren besar yang ada di Jombang Jawa Timur. Saya mengetahui tentang Gus Dur saat masih menimba ilmu sebentar saja di salah satu pesantren yang ada di Jombang. Teringat saat Beliau memberikan tausiyah atau pidato di salah satu universitas yang ada di Jombang, dalam hati bertanya, “Siapakah Gus Dur ini?” batinku bertanya-tanya. Hehehe….

Waduh pernah tinggal di pesantren tapi nggak tahu sosok keluarga Pesantren Tebu Ireng yaa… Ya, saya memang tidak pernah mengulas berita-berita yang berkaitan dengan parpol dan hukum-hukum perpolitikan sih. Walau Beliau tokoh ulama yang baik, tapi blogger yang namanya Novy E.R  tidak pernah tertarik dunia perpolitikan, hukum-hukum. No Comment dech …

IDNTimes.com
IDNTimes.com
Saya tetap tidak pernah menjadikan sosok Gus Dur sebagai tokoh favorit saya. Karena apa? Karena saya tidak suka suka sosok kyai atau ulama masuk arena politik. Seharusnya, mau kyai, ustad, pendeta, pastur, biksu lebih baik jadi dewan penasehat politik doang bukan sebagai pemimpin politik. Dan tidak mengikuti salah satu partai politik manapun. Netral kan?

Boleh mencari pemimpin yang baik agamanya layaknya memilih pemimpin rumah tangga kita, alim (dari berbagai agama yang ada di Indonesia, asal bukan komunis aja yaa…). Namun bukan dari sosok kyai, pendeta, biksu.

Di dalam tulisan saya kali ini mengenai Gus Dur ada satu kekaguman saya. Ide ini sudah lama menancap di otak dan memori, namun baru kali ini saya ingin posting  melalui akun komasiana saya. Ya, tepat di saat Indonesia lagi dihantam ujian pemilihan pemimpin daerah terutama di wilayah DKI. Permasalahan Ahok dan Al Maidah yang kian membuat saya eneg baca kiriman informasi di sosial media. Capek juga hidden post yang berkaitan dengan perpolitikan hingga adu domba, hina menghina, dan saling adu kebenaran soal agama dan keyakinan setiap individu lagi. Jadi makin ngeri dech.

Kembali ke tokoh yang bagi saya menginspiratif, sosok Gus Dur itu yang sangat menonjol itu ya sesuai dengan salah satu surah Al Kafirun tentang indahnya bertoleransi dalam beragama. Seperti diungkapkan dalam ayat keenam surah tersebut, “Untukmu agamamu, untukku agamaku.”

Kita tahu Indonesia hanya memiliki lima agama, yakni Islam, Kristen, Katolik, Hindu dan Budha. Berhubung sosok pesantren yang memiliki khas gaya berbahasa ini adalah sosok yang menghormati setiap pemeluk agama lain sesuai dengan keanekaragaman negara Indonesia yang berjiwa Pancasila dan demokratis, masuklah Khonghucu sebagai salah satu agama di Indonesia. “Indonesia bukan negara agama tapi negara beragama. Ada enam agama yang  diakui di Indonesia jadi akui agama yang lain,” (kutipan Gus Dur ini semoga bukan hoax, karena sesuai dengan jiwa patriotisme Gus Dur yang menambah satu lagi agama di Indonesia).

Yuk… kita songsong masa depan Indonesia dengan penuh kedamaian dan cinta kasih kita berjiwa Pancasila yang mengetahui beragama perbedaan agama dan keyakinan di negara demokratis ini.(NV29)

Penulis,

Novita Rosyidah

Twitter @NovyWriter

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun