Mohon tunggu...
Rivira Yuana
Rivira Yuana Mohon Tunggu... Wakil Rektor Bidang Sumber Daya Institut Sains dan Teknologi Nasional (ISTN). Inovator dan Pengembang TIK

Wedha Wiyata Wira Sakti

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Artikel Utama

Kebangkitan Nasional dalam Perspektif Kedaulatan Data dan Ekosistem Kesehatan Digital

19 Mei 2025   13:37 Diperbarui: 19 Mei 2025   14:52 536
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
lustrasi artificial intelligence dalam dunia kesehatan. (Sumber : SHUTTERSTOCK/EPStudio20) 

 

Peringatan Hari Kebangkitan Nasional (Harkitnas) ke-117 tahun ini diwarnai dengan kondisi bangsa Indonesia yang sedang mewujudkan kedaulatan data. Termasuk data kesehatan segenap warga negara dalam ekosistem kesehatan digital.

Perlu reinventing atau menggali kembali spirit kebangkitan nasional tempo dulu yang antara lain dipelopori oleh tokoh pergerakan pra kemerdekaan bangsa dan pendiri organisasi Budi Utomo, yakni dr Soetomo, yang lahir di kota kecil di lereng Gunung Wilis, yakni Kabupaten Nganjuk. Soetomo lahir di rumah kakeknya bernama Raden Ng Singawijaya di Desa Ngepeh Nganjuk pada tanggal 30 Juli 1888. Ia merupakan anak dari Raden Soewadji dan Raden Ajoe Soedarmi.

Rumah dan halaman tempat kelahiran dr. Soetomo kini dijadikan Museum dan Monumen dr Soetomo. Di museum ini kita bisa melihat peralatan medis yang pernah digunakan dr Soetomo praktik kedokteran. Melihat peninggalan alat Kesehatan ( alkes ) itu perasaan kita terpompa semangat untuk meningkatkan pelayanan kesehatan pada era digital saat ini.

Terlebih pada saat ini masalah alkes termasuk data kesehatan masih perlu dibenahi. Indonesia adalah bangsa berpenduduk lima besar dunia dengan tingkat kesehatan yang masih memprihatinkan. Dan kebutuhan alkes dan serta ekosistem kesehatan digital sebagian besar masih tergantung pada luar negeri alias impor. Padahal kita memiliki potensi dan SDM yang mampu mendirikan industri alkes dan mampu mewujudkan ekosistem kesehatan digital sesuai dengan teknologi terkini.

Peralatan medis peninggalan dr.Soetomo dalam Museum di Desa Ngepeh Nganjuk.(KOMPAS.COM/USMAN HADI)
Peralatan medis peninggalan dr.Soetomo dalam Museum di Desa Ngepeh Nganjuk.(KOMPAS.COM/USMAN HADI)

Kebangkitan Nasional suatu bangsa mustahil bisa terjadi tanpa disertai dengan tingkat kesehatan masyarakat yang baik. Baik kesehatan jiwa dan raga. Kebangkitan Nasional hanya fatamorgana jika suatu bangsa tidak mampu menyelenggarakan fasilitas kesehatan yang layak dan penghargaan yang baik terhadap dokter dan tenaga Kesehatan lainnya. Selain itu APBN harus bisa mendorong industri alkes dan farmasi ( obat-obatan ) secara mandiri tanpa tergantung kepada impor. Teladan perjuangan pahlawan dr.Soetomo mesti menjadi spirit kita semua untuk mewujudkan kebangkitaan bangsa yang sejati.

Urgensi Kedaulatan Data Kesehatan

Di era digital, data telah menjadi sumber daya strategis layaknya minyak baru bagi setiap sektor, tak terkecuali bidang kesehatan. Kedaulatan data kesehatan berarti kemampuan kita sebagai bangsa untuk menguasai, mengelola, dan melindungi data kesehatan secara mandiri di bawah yurisdiksi Indonesia.

Ini mencakup memastikan data tersimpan di infrastruktur lokal yang aman, diolah dengan standar nasional, dan tidak bergantung pada platform asing. Mengapa ini penting? Karena analisis data yang akurat dapat menjadi landasan kuat untuk perencanaan pelayanan kesehatan dan penanganan masalah di lapangan. Jika kita memiliki data yang besar, terintegrasi, dan terpercaya, keputusan pun bisa diambil secara lebih tepat sasaran. Sebaliknya, tanpa data yang benar, perencanaan distribusi obat dan alat kesehatan rawan meleset sehingga kebutuhan masyarakat tak terpenuhi dan keluhan publik pun meningkat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun