Mohon tunggu...
Antonius Eko Harsiyanto
Antonius Eko Harsiyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - suka nonton dan dengar musik

Orang biasa yang hobi denger musik dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Chicago Bukan Cuma "Hard to Say I'm Sorry"

8 Agustus 2022   10:43 Diperbarui: 8 Agustus 2022   10:46 2109
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Chicago punya segudang lagu-lagu cinta, salah satu yang wajib didengar adalah "Just You 'n' Me yang ada di album "Chicago VI". Lagu ini ditulis pemain trombone James Pankow setelah bertengkar dengan Karen, pacarnya. Pankow menyebut, ketimbang melampiaskan kemarahan dengan memukul tembok, dia memilih duduk di depan piano dan curhat lewat lagu.

Lagu yang kemudian jadi kado pernikahan ini menampilkan solo saxophone Walter Parazaider yang agak nge-jazz di tengah lagu. Lagu ini masuk di urutan 4 Billboard Hot 100 di tahun 1973. Billboard menyebut lagu ini sebagai salah satu single terbaik Chicago dengan lirik yang tulus dan paling kena di hati.

Wishing You Were Here 

Chicago pingin tampil abis-abisan sebagai band jazz lewat album "Chicago VII'. Tiba-tiba nyempil lagu slow "Wishing You Were Here" yang dimasukin di sesi terakhir rekaman dan langsung jadi nomor 1 di Easy Listening Chart tahun 1974.

Lagu bikinan Peter Cetera ini dinyanyikan Terry Kath sementara Cetera tampil di bagian bridge. Urusan backing vokal juga nggak main-main karena Chicago mengajak tiga personel Beach Boys Al Jardine, Carl Wilson dan Dennis Wilson. Kerjasama ini berlanjut sampai kedua band menggelar tur yang dianamai "Beachago".

Kalau awalnya lagu ini berkisah tentang penyesalan cowok yang mutusin ceweknya, kini terasa lebih personal pasca meninggalnya Terry Kath karena luka tembak pada tahun 1978. Gitaris yang dipuji kehebatannnya oleh Jimmy Hendrix itu meninggal di usia 31 tahun.

Song For You 

Lagu ini tidak pernah jadi andalan Chicago. Gagal total saat dirilis jadi single pada bulan Oktober 1980 tapi di Indonesia banyak banget yang suka termasuk saya. Biasanya ada di kaset campuran lagu-lagu slow atau the best-nya Chicago waktu jaman kaset bajakan.

Bukan hanya lagunya, album "Chicago XIV" juga gagal di pasaran karena saat itu sedang ramai-ramainya musik new wave. Ada juga yang kecewa dengan kualitas Peter Cetera dalam menulis lirik lagu, khususnya di "Song for You" yang dianggap terlalu dangkal.

Namun, album ini menjadi awal dominasi Cetera sebagai penulis lagu-lagu slow dan menghilangkan unsur musik tiup. Puncaknya terjadi di lagu "Hard to Say I'm Sorry" (Chicago 16) dan "You're the Inspiration" (Chicago 17).

What Kind of Man Would I Be?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun