Mohon tunggu...
Antonius Eko Harsiyanto
Antonius Eko Harsiyanto Mohon Tunggu... Jurnalis - suka nonton dan dengar musik

Orang biasa yang hobi denger musik dan nonton film

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

2 Live Crew Pengusung Rap Porno

25 Agustus 2020   12:17 Diperbarui: 25 Agustus 2020   12:43 1027
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
2 Live Crew (foto: koleksi pribadi)

Selain metal saya juga suka musik rap tapi hanya di era akhir 80 sampai 90an saja. Makanya saya suka Public Enemy, N.W.A, Naughty By Nature, Cypress Hill, House of Pain, Ice T sampai LL Cool J. Biasanya lagu-lagu mereka mengangkat tema kritik sosial, rasisme, kekerasan polisi dan perang antar geng. Tapi ada satu kelompok yang memilih tema berbeda yaitu menyerempet seks dan porno, makanya digolongkan dirty rap, yaitu 2 Live Crew.

Saya pertama kali tahu 2 Live Crew lewat lagu "We Want Some Pussy". Lagu ini adanya di kaset campuran "10 Disco Best Sellers" di side B lagu pertama. Sementara di side A ada lagunya B.V.S.M.P "I Need You".

2 Live Crew dibentuk tahun 1984, personelnya ada empat orang Luke Skyywalker, Brother Marqius, Mr Mixx dan Fresh Kid Ice, yang punya nama asli Chris Wong Won. Dia menjadi rapper pertama keturunan Asia di kancah hip hop Amerika Serikat.

Grup ini makin jadi pembicaraan setelah album ketiganya "As Nasty As They Wanna Be" keluar di tahun 1989. Dilihat dari kover albumnya saja sudah bisa dipastikan mengundang kontroversi. Empat cewek pakai bikini seksi berdiri mengangkang membelakangi kamera sementara para personel 2 Live Crew ada di bawahnya menikmati "pemandangan" di depannya.

Dengan berpegang pada amandemen pertama konstitusi Amerika Serikat yang menjamin kebebasan berbicara, grup ini makin berani ngomongin soal pornografi di lagu-lagunya. Lihat saja judul-judul lagunya di album As Nasty, mulai dari "Me So Horny", "Dick Almighty" sampai "The Fuck Shop".

Peringatan aja, jangan keras-keras kalau menyetel cd atau kaset 2 Live Crew. Saya pernah pas baru beli setelnya agak keras. Ternyata ada suara uh..oh..uh..oh seperti pasangan sedang bercinta, saya panik dan langsung mengecilkan volume tape, tidak tahu apakah ada orang rumah yang sempat dengar.

Seorang pengacara yang punya hubungan dengan The American Family Association menilai album ini telah menyinggung banyak orang dan meminta Gubernur Florida saat itu Bob Martinez untuk melarang peredaran album tersebut dan membawa kasusnya ke pengadilan. Kepala kepolisian wilayah Broward, Nick Cavarro juga dilibatkan untuk mengawasi siapa saja yang menjual album ini.

2 Live Crew makin terjepit setelah hakim Jose Gonzales memutuskan album "As Nasty As They Wanna Be" sangat cabul dan tidak boleh dijual. Berbekal keputusan ini, Nick Cavarro menangkap Charles Freeman yang menjual album itu ke polisi yang menyamar. 

Beberapa hari kemudian, polisi menangkap tiga personel 2 Live Crew setelah tampil di sebuah klub di Hollywood. Namun penahanan ketiganya tidak berlangsung lama karena ada pembelaan dari profesor Henry Loius Gates Jr yang bersaksi di pengadilan bahwa lirik-lirik 2 Live Crew tidak melanggar aturan.

Tahun 1992, kemenangan berbalik ke 2 Live Crew setelah pengadilan tinggi membatalkan putusan hakim Gonzales dan menolak banding yang diajukan kepolisian Broward.  Semua kontroversi ini membuat album "As Nasty As They Wanna Be" makin laris, terjual dua juga copi dan ada di peringkat tiga top R&B/hip hop album charts.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun