Mohon tunggu...
Rivando Siahaan
Rivando Siahaan Mohon Tunggu... Administrasi - Karyawan Swasta

Tampil sederhana dengan ketulusan,\r\nada untuk sebuah perubahan yang lebih baik dari hari ini.

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Di antara Halusinasi dan Mimpi

15 Juni 2019   09:22 Diperbarui: 15 Juni 2019   13:34 115
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sumber: rizcarlton.com

Sesuatu yang seharusnya kurubah
Menatap Jendela Menunggu kedatanganmu
Namun Tiba-tiba fikiran ku  halusinasi cepat terarah
Memandang bayangan-bayangan semu

Aku mulai merangkak dalam badan lelah
Tak berhenti berteriak dan hampir gila
Memanggil namamu, tapi hujatan datang memanah
Percuma saja kau cari katanya begitu
sambil orang-orang lontarkan kata-kata hina

Aku berteriak kembali..
Tuhan kasih ku telah pergi
Yang buat cinta ku telah buta
Padahal semenjak engkau pergi hatiku mulai tertata
sayangku tak harus diminta-minta
Ketulusan tak ditawar dengan tawa
Dan memulai kisah kita yang bercerita

Aku berteriak kembali.. 

Mengapa harus kematian memisahkan kami?

Padahal hanya sebentar saja kasih menyatukan kami

Izinkan  dia datang kepadaku melalui mimpi

Agar perlahan-lahan halusinasi tersisi

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun