Mohon tunggu...
Music

Menari dan Tertawa dalam Alunan musik "Ska X Keroncong"

14 April 2019   21:11 Diperbarui: 14 April 2019   23:49 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Bandung (14/04/19) Siapa sih yang tidak tahu dengan musik yang satu ini? Ya,ska adalah genre musik yang berasal dari jamaika pada akhir 1950an, dan merupakan pendahulu dari musik rocksteady dan reggae. Ska menggabungkan unsur-unsur musik mento dan musik kalipso dari Karibia dengan jazz dan rhythm and blues dari Amerika Serikat. Ciri khas musik ini adalah jalus bass berjalan dengan aksentuasi pada ritme upbeat. Ska termasuk musik yang dominan di Jamaika dan dipopularkan di kalangan para mod di Britania Raya.

Musik Ska diperkirakan masuk ke Indonesia sekitar tahun 1990-an di saat musik Ska gelombang ketiga menguasai industri musik di negara Amerika serikat. Tak berapa lama setelah musik Ska masuk ke Indonesia,Media televisi dan radio di Jakarta mulai  memainkan musik musik Ska yang memang sedang Hits di Amerika Serikat.

Di kota Bandung itu sendiri banyak sekali anak muda yang tertarik dengan salah satu genre musik ini. Tidak heran, banyak anak muda yang masih bersekolah ingin membuat sebuah band yang bergenre Ska. Karena genre musik seperti ini memang sangat mudah diterima di telinga masyarakat Indonesia,terutama anak muda yang mendengarkannya. Musik dengan keceriaan yang membuat para pendengarnya itu ikut terbawa suasana ingin menari ,ditambah musik ini yang tempo dalam bermainnya itu cepat menjadikannya salah satu musik yang bisa membuat rileks.

Tetapi bagaimana jadinya jika musik Ska dan Keroncong digabungkan menjadi satu kesatuan musik ? mungkin unik terdengarnya,dan dibawah ini adalah salah satu band Ska yang berbeda dari yang lainnya.

Sir'iyai Music | dokpri
Sir'iyai Music | dokpri

Siapa dari kita yang tidak tahu band yang satu ini? Yup,Sir'iyai Music. Band yang dibentuk tahun 2014 setelah iyai (vocal) memutuskan keluar dari band sebelumnya yaitu Don Lego. Iyai pun selanjutnya membuat band baru dengan konsep TradisiXTradisi yang menggabungkan genre musik Ska dengan musik keroncong dengan nama grup keroncong Paris Van Java,jadi konsepnya masih kolaborasi. Pada tahun 2016 setelah O.K PVJ memutuskan tidak kerjasama lagi dengan iyai dan digantikan oleh grup keroncong yang beranggotakan mahasiswa seni musik UPI,barulah di ganti namanya menjadi Sir'iyai Music sampai sekarang.

Algi (Pemain Ukulele di Sir'iyai Music) | dokpri
Algi (Pemain Ukulele di Sir'iyai Music) | dokpri

Saya bersama Algi ketika sedang wawancara seputar musik Ska | dokpri
Saya bersama Algi ketika sedang wawancara seputar musik Ska | dokpri

"Setelah saya join di band ini yang pasti dapet pengalaman baru,pengalaman manggung dan pengalaman di balik panggung sama nambah temen atau 'link' jadi kenal banyak orang." ujar Algi pemain ukulele di Sir'iyai Music. Dan Algi pun menambahkan pendapatnya tentang perkembangan musik beraliran Ska di Bandung menurutnya "kalo menurut saya sih scene Ska sekarang di Bandung itu lagi kurang sih ya,tapi ya gitu Bandung ada aja muncul band-band baru walaupun scene  genre itu lagi ga terlalu naik keren sih. Beda sama dedengkot band-band ska-nya kalo mereka sekarang lagi gencar-gencarnya eksis diluar Bandung,kaya kita kemaren tour Sumatra,Singapura,Malaysia. Nah tapi kalo di Bandung tuh enaknya meskipun lagi ga naik genrenya kita tetep punya pasar terutama pasar underground kalo musik ska itu sendiri." Ujar Algi saat saya mewawancarai seputar perkembangan musik Ska di Bandung.

Algi bersama Sir'iyai Music
Algi bersama Sir'iyai Music

Oleh Rivalgi Gerildan Putra

Ilmu Komunikasi 2018

Universitas Informatika dan Bisnis Indonesia (UNIBI)

Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun