Mohon tunggu...
Rivaldo Adip
Rivaldo Adip Mohon Tunggu... Freelancer - Warga Sipil

Fortes Fortuna Adiuvat

Selanjutnya

Tutup

Metaverse Pilihan

Review Singkat The Last Of Us Part 2

14 Juni 2021   23:45 Diperbarui: 14 Juni 2021   23:55 559
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tak henti-hentinya di setiap babak permainan maupun cutscene yang dibawa, grafis dari game ini tampil sangat memukau.

Enggak berlebihan rasanya jika tampilan visual di The Last of Us Part 2 jadi salah satu yang terbaik dan mendobrak visual dalam beragam aspek. Tekturisasi air, rumput, hingga material lainnya di game ini sangat luar biasa detailnya.

Detail lainnya dari grafis di dalam game ini terletak pada interaksi material yang interaktif. Kain yang menjadi basah, lusuh, hingga robek bisa kita lihat di dalam game ini. Lebih gilanya lagi, The Last of Us Part 2 enggak hanya membuat refleks visual tersebut tercermin pada karakter utama saja, namun pada setiap NPC dan musuh yang kita temui.

Enggak hanya soal grafis saja, loh! "Sound Effects" yang dihasilkan di game ini juga sangat realistis di mana langkah kaki, gesekan, percikan air hujan, tas Ellie, suara jeritan orang kesakitan dan tembakkan yg membuat terasa sangat hidup.

Tidak tertinggal, lagu/backsound yg digarap oleh ND (Naughty Dog) dan dibintangi oleh pemain alat musik "Charango" yang berasal dari Amerika Selatan ini, yaitu Gustavo Santaolalla.

Lagu/backsound ini cukup berperan penting sebagai penambah nuansa/atmosfer yang menjadi lebih hidup sesuai dengan apa yang terjadi dengan adegan yang kalian lakukan.

playstation.com
playstation.com
Memanifestasikan Keindahan dalam Bentuk Kekerasan, Dan Pengorbanan.

Di seri pertamanya, kita mungkin tersentuh dengan perjuangan Joel untuk menyelamatkan Ellie. Ikatan seperti ayah dan anak pun terjalin di antara keduanya selama bertualang jauh untuk menyalakan harapan mereka. Kini, kalian diajak kembali untuk menyelami skenario cerita yang sangat menyentuh.

Salah satu hal yang patut diperhatikan adalah sisi kemanusiaan yang sangat tercermin di dalam bagian kedua ini. Sang penulis cerita pun berpendapat dalam pengantarnya bahwa cerita mengenai tribalism atau cara hidup berkelompok jadi corak yang ingin ditonjolkan di sekuelnya ini.

Setelah 25 tahun sejak bencana Cordyceps mengguncang dunianya, para tokoh di The Last of Us Part 2 kini memiliki banyak cerita untuk bisa kita baca. Mulai dari cinta, dendam, hingga banyak hal yang rasanya, sangat aneh kala kita memainkan game ini di masa pandemi seperti sekarang.

Enggak banyak game yang mampu membuat pemainnya berempati. Namun, lagi-lagi, Naughty Dog dan Sony bisa membuat kita merasakannya di sekuel ini. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Metaverse Selengkapnya
Lihat Metaverse Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun