Mohon tunggu...
Rifaldi Albaradi
Rifaldi Albaradi Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa

Mahasiswa Akhir

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Malaikat Pembawa Lentera

4 Desember 2020   18:25 Diperbarui: 4 Desember 2020   18:41 196
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

IDENTITAS BUKU

Judul: Florence Nightingale, Malaikat Pembawa Lentera
Penerbit: PT. Elex Media Komputindo
Penulis: Sie Swe Ce

Buku ini merupakan buku yang mengulas tentang sejarah tokoh ibu perawat dunia yaitu Florence Nigtingale. Florence lahir pada 12 Mei 1820. Ketika Nightingale sedang berlibur di Italia, lahirlah putri kedua mereka. Dan dinamai menurut tempat kelahirannya di Florence. 

Pada tahun 1821, ketika Florence berusia satu tahun, keluarga Nightingale kembali ke Inggris dan mereka membangun Villa Lea Hurst selama liburan musim panas. Mereka juga membeli tempat tinggal di Emley. 

Saat musim semi atau musim gugur, mereka bergantian berlibur di London. Pada tahun 1833, ketika Florence berusia 13 tahun, ayahnya William memutuskan untuk mendidik kedua putrinya Florence dan kakaknya Pat (Parthe). Florence suka belajar dan mengajukan pertanyaan, sementara Pat tidak tertarik dengan pelajaran yang diberikan ayahnya.

Sejak usia 13 tahun, Florence suka membuat buku harian. Pada tanggal 2 Juli 1937, ketika Florence berusia 19 tahun, dia menulis sebuah catatan "Tuhan berbicara kepada saya, dan dia ingin saya melakukan sesuatu untuknya." Sejak mendengar suara Tuhan, Florence telah membantu orang lain dari menyumbangkan uang, makanan, pakaian, merawat orang sakit hingga mengajar dan membaca. 

Ketika Florence berusia 24 tahun, Florence dilamar oleh Robert. Dia adalah teman jangka panjang. Karena hobi dan minat yang sama, Florence menjadi teman Robert. Tapi Florence menolak.Meskipun Robert dengan setia menunggu anggukan Florence, Florence selalu menolak. Suatu malam, Florence mengungkapkan mimpinya menjadi seorang perawat. Kakaknya Parte kaget, ayahnya frustasi, marah dan bingung, dan ibunya marah. Saat itu, selain keluarga miskin, perempuan muda jarang bekerja. Selain itu, yang ingin Florence lakukan adalah mengurus pekerjaan yang dianggap hina dan tabu oleh bangsawan.

Namun, karena ingin menjadi perawat, meski masih ditentang oleh keluarganya, ia tetap belajar buku tentang kedokteran. Hingga akhirnya, Florence tak bisa lagi menahan tekanan penyakit keluarga Florence. Keluarga Barcebridge adalah teman dekat Nightingale dan membujuk orang tua Florence untuk membiarkan Florence pergi berlibur. Florence diundang ke Roma oleh keluarga Barcebridge. Saat mereka pergi ke restoran, keluarga Barcebridge bertemu dengan suami istri Sidney Herbert. 

Mereka memiliki jiwa sosial yang tinggi dan terkenal dimana-mana. Florence diperkenalkan dengan suami dan istrinya Sidney Herbert, segera Florence dan suami istri Sidney Herbert menjadi sangat dekat dan sering mengunjungi satu sama lain. Hingga suatu ketika, Sidney Herbert mengomentari kabar bahwa tidak banyak perbedaan antara rumah sakit Inggris dan TPA. Kotor, bau, dan compang-camping. Lalu Florence pun berkomentar, ia berkata: "Jika kondisi rumah sakit tidak diperbaiki, jelas kehidupan hancur.

Menurut saya, menyediakan tempat tidur bersih dan makanan bergizi tidak hanya dapat membuat pasien nyaman. "Suami dan istri Sidney Herbert sangat terkejut mendengar jawaban Florence, seperti perawat yang berpengalaman, sedemikian rupa sehingga istri Sidney mengira Florence telah menjadi perawat senior. Sidney Herbert Suami dan istri Herbert (Sidney Herbert) menjadi perawat ketika mereka belajar di sekolah perawat di Florence, dan menjadi perawat karena mereka melihat keinginan penuh gairah Florence. 

Akhirnya, hati ayah Florence luluh dan dia bersimpati. Ia juga mendukung rencana Florence menjadi perawat. Ayahnya memberinya sejumlah uang untuk menunjukkan simpatinya kepada Florence, karena ayahnya tidak bisa berbuat apa-apa selain memberinya sejumlah uang. Pada tahun 1852, Florence tiba di Jerman. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun