Mohon tunggu...
Rivah
Rivah Mohon Tunggu... Lainnya - LimaGaris

LimaGaris Tetap Membaris Sampai Kata Kata Habis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Acuh

9 April 2020   20:47 Diperbarui: 9 April 2020   21:05 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Hal yang pergi tak dihampiri
Yang datang tak dihargai
Yang hilang pun tak punya niatan tuk dicari
Dan hal yang tak pasti, sukar tuk di rinci

Entah itu sifat siapa
Yang jelas, itu yang ku rasa dan terima
Entah ia tahu ada ku
Atau acuh, dengan semua khalayak

Datang dari mana dan kalbu berfatwa
Bahwa kamu keratan jiwa
Dan berjuanglah lintas yang sukma punya
Memahami sifat yang ada dalam atma keratan jiwa

Waktu maju tak segan
Namun aku, kamu, tetap diam, instan tak berjalan
Segala perjuangan tak menjadi penilaian
Entah enggan atau ada fatwa ini adalah permainan

Perjuangan tak ada penghargaan
Perhatian tak menjadi penilaian
Tapi kalbu konstan merasa bahwa setengah jiwa keratan
Adalah kamu wahai penyempurna insan

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun