Berdasarkan petunjuk dan arahan dari Plt. Ka. Kanwil Kementrian Agama Prop. Jabar dan Kepala Kemenag Kabupaten Bogor tanggal 15 Maret 2020 dan berdasarkan Surat Edaran Kadisdik Prov. Jabar No.443/3302-Set.Disdik tanggal 15 Maret 2020 serta berdasarkan surat edaran lainnya. Menyatakansecara garis besar Pelaksanaan Ujian Sekolah diundur dan semua siswa siswi belajar dirumah sementara waktu.
Siswa-siswi dan guru mata pelajaran melakukan proses pembelajaran jarak jauh (Via Daring/Media Sosial) dengan orang tua yang menjadi pengawas siswa-siswi saat belajar dirumah. Antisipasi Pencegahan Penyebaran Corona Virus Disease (COVID-19) yang menekankan seluruh siswa-siswi dapat mengakses media yang menjadi wadah proses pembelajaran seperti Classroom, Ruangguru, WhatsApp Group, Google Form dan lain sebagainya.
Namun banyak salah pemahaman dan pasrah terhadap kondisi yang mengarah atau bertolak belakang dengan keadaanya. Guru pembimbing atau guru mata pelajaran pasti memberikan toleransi istimewa (opsional). Adapula yang memaksakan diri melawan keadaan tuk bisa mengikuti sistematik proses pembelajaran jarak jauh.
Ada hal yang harus disadari dan cukup disadari tanpa ada pihak yang harus dimaki. Bagaimanadengan posisi dan kondisi untuk siswa-siswi yang memiliki kondisi atau berhadapan dengan situasi berikut :
- Â Gak punya gawai
- Â Punya gawai, gak ada kuota
- Â Ada gawai, kuota punya, gak ada sinyal
- Â Ada gawai, kuota punya, sinyal aman gak ada informasi
- Â Punya gawai, ada kuota, ada info, gak paham cara mengerjakan, sistematik pengerjaan dan lain sebagainya.
- Â Ada Gawai, ada kuota, punya info, paham, males
- Â Gawai dengan kapasitas rendah
- Â Kurang persiapan
- Â Minta bantuan teman dekat, gak boleh bertemu dan berkumpul
- Â Dirumah ada pekerjaan rumah yang menjadi kewajiban
- Â Tugas datang bersamaan atau bertubi-tubi
- Â Gaptek
- Â Diskusi langsung tidak dianjurkan
- Â Mata Fokus Sinar biru dan banyak lagi posisi, kondisi dan situasi yang dialami para siswa-siswi Indonesia dalam menghadapi perihal ini.
Dengan adanya surat edaran dan tugas yang dijadikan sebagai media proses pembelajaran jarak jauh sedikit merubah paradigma siswa-siswi yang biasa berharap sekolah banyak dengan libur atau tidak monoton dan berlama-lama dilingkungan sekolah, kini diantara mereka merindukan suasana dan rutinitas yang dilakukan dilingkungan Sekolah.Â