Mohon tunggu...
Rivah
Rivah Mohon Tunggu... Lainnya - LimaGaris

LimaGaris Tetap Membaris Sampai Kata Kata Habis

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Puisi | Angan Berlafal Rindu

20 Maret 2020   09:50 Diperbarui: 20 Maret 2020   10:09 43
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Puisi. Sumber ilustrasi: PEXELS/icon0.com

Terslip ribang di kalbu yang ragu
Beronta dalam sukma yang kaku
Pun gesa sebab tubuh tak bisa membantu
Karena jiwa tak bisa mengatur waktu tuk bisa bertemu

Angan rasanya berlafal Rindu
Berjumpa tanpa pengganggu
Dan Bercerita ria dengan candu
Menolak hadir orang menjingu

Andai semudah itu
Berhayal, lalu terwujud laju
Dengan menghiraukan siapakah orang itu
Dan mengabaikan ikatan hubungan itu perlu

Memang kelu
Apabila hubungan belum bersatu
Kosong hak tuk mulut berkata rindu
Namun kalbu sungguh tak bisa memahami logika pilu

Karena inginnya perdana
Hati yang suling dengan logika
Yaitu bertemu dan berkata rindu pada orang yang mengganggu kalbu dalam sukma

Ingin ingkah dan berteriak beriring tawa
Berjalan tanpa nada
Melambaikan tangan saat berjalan dijalan raya
Ihwal nurani menyadari bahwa dia bukan siapa siapa

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun