Mohon tunggu...
Ritma Yuniasari
Ritma Yuniasari Mohon Tunggu... Guru - Guru Bahasa Indonesia

Suka menulis sejak kuliah dan mengikuti UKM Penulis Universitas Negeri Malang. Hanya sekadar hobi, tetapi sangat ingin mengembangkan diri dalam bidang kepenulisan.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Semesta Kenangan di Mata Ibu

20 Februari 2023   22:59 Diperbarui: 20 Februari 2023   23:07 212
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

Uban di atas kepala, helai demi helai semakin membuat pesona dirinya. Kerutan di sudut mata hingga ujing bibir, menambah syahdu di antara usia renta yang mulai menopang tubuhnya. Bola mata yang mulai senja, ditambah dengan kacamata tua, menemani kala membaca ponsel yang di genggamannya.

Jika telah lama duduk, saat bangkit perlu memegang sesuatu untuk menguatkan kakinya.  Oalah, ibuku sudah tua ternyata. Kupandangi wajahnya yang adem dan kurenungi setiap kenangan perjuangan dalam melahirkan, merawat, mendidik, menuntunku hingga dewasa. Tak mudah memang, tetapi sungguh tangguh semua dilewatinya.

"Bu, ayo masuk, di luar angin," ucapku.

"Sebentar, sebentar saja lagi, ya," jawabnya.

Setahun berlalu sejak ditinggal mendiang ayah, ibuku selalu menutupi kesedihannya. Berpura-pura menjadi sosok yang kuat menghadapi takdir. Berpura-pura menjadi perempuan perkasa seperti di dalam kisah fiktif ataupun nyata.

                  "Mana Luhut?" tanya ibuku.

                  "Di dalam kamar, Bu," jawabku.

Sembari masuk ke dalam rumah dan duduk di ruang tamu, ponsel masih di dalam genggamannya. Kucuri pandang melihat layarnya. Hmm, potret ayah ternyata yang dilihatnya dari tadi. Sepertinya saat mengenang ayah, ibu tidak mau aku mengetahuinya. Tiba-tiba aku bertanya padanya untuk membuka percakapan yang mungkin saja bisa memantiknya untuk bercerita.

                  "Bu, apakah ibu baik-baik saja?" tanyaku.

                  "Ya, iyalah, memang ibu tidak baik-baik saja? Masih kuat jaga cucu, kok," jawabnya.

                  "Terima kasih, ya Bu," kujawab sambil memeluknya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun