Mohon tunggu...
Rita Kum
Rita Kum Mohon Tunggu... Pramusaji - Pramusaji

Perempuang yang suka menulis

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Millennial Paling Niscaya Jadi Relawan Damai

5 Desember 2018   06:41 Diperbarui: 5 Desember 2018   08:26 79
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sosbud. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/Pesona Indonesia

Teknologi yang berkembang sangat pesat membuat banyak hal berubah. Jika kita bertanaya kepada anak-anak kecil yang masih SD, apa cita-cita mereka kelak, maka jangan berharap jawaban mereka itu menjadi guru, insinyur atau tentara, seperti halnya orangtua mereka.

Jawaban yang mungkin kita dengan adalah cita-cita mereka menjadi seorang youtuber, pekerja kreatif, wirswasta dan pekerjaan-pekerjaan menakjubkan lainnya. Sekarang kita menonton film seperti Iron Man, Avengers , Minion maka 2-10 tahun lagi, kita akan melihat film kaum millennials ini.  

JIka kita sekarang menjadi konsumen KFC atau Mc Donald, maka beberapa tahun lagi, beberapa gerai product kuliner merekalah yang akan mendominasi pasaran. Dengan berbagai  merek local dan tidak tergantung pada merek global yang itu-itu saja.

Dunia sudah sangat berubah. Merek global mungkin akan menjadi legenda yang akan kita tinggalkan dalam satu atau dua dekade ini. Menjadi kenangan dunia. Mereka harus kuat menahan derasnya persaingan bisnis yang datang dari mana-mana. Dengan nama yang bermacam-macam dan lucu itu. Para pelaku pasar harus segera mengubah strateginya.

Ilustrasi ini  hanya ingin mengatakan bahwa peran personal dalam dunia regional dan global itu menjadi keniscayaan. Tak hanya menyangkut product saja tapi juga karya kreatif. Hal-hal yang kita ciptakan, bersifat guine (asli) akan menarik banyak orang dibelahan dunia manapun tanpa memerlukan biaya besar. Cukup memajang karya kita di youtube atau sosmed maka banyak orang akan melihat dan kemudian tertarik.

Hal ini juga berlaku pada informasi. Termasuk karya literasi, tulisan dan visual kita . Kita dengan mudah dapat menuangkan gagasan melalui tulisan dan visual dan diposting di blog atau media yang kita bikin sendiri . Mudah dan murah.

Karena itu kita juga harus perhatikan bahwa karya-karya kita itu, baik berupa literasi maupun visual harus menggambarkan identitas kita sebagai bangsa Indonesia. Yang ramah, cinta damai, terbiasa dengan perbedaan dan mau menerima pendapat orang lain.

Dalam karya-karya kita yang diunggah di youtube, alangkah baiknya kita menampilkan pesan-pesan moral yang mencerminkan budaya kita. Bhinneka Tunggal Ika, kita bisa tampilkan budaya Toraja yang mempesona, Bali yang luar biasa, budaya  Madura yang mengagumkan, budaya Jawa dan Papua. Orang lain dari belahan dunia lain akan mengagumi kita.

Sebagai tambahan saja, saat pembukaan Asian Games dimana kita menampilkan tari Saman yang berasal dari Aceh, beberapa youtuber asal Indoensia mengunggah perhelatan itu dan mendapat reaksi positif dari banyak orang di seluruh dunia. Bahkan dua orang kembar asal Indoensia yang bermukim di Australia mengatakan bahwa banyak temannya yang tak tahu keragaman Indoensia dan kita tetap bisa damai dengan perbedaan itu, menyatakan kekagumannya.  Seperti itulah yang harus kita lakukan bagi Negara kita. Menjadi relawan penyebar damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun