Mohon tunggu...
Ritaulfatun
Ritaulfatun Mohon Tunggu... -

Selanjutnya

Tutup

Worklife

Berwirausaha dan Bekerja Dalam Perspektif Islam

5 Maret 2019   18:42 Diperbarui: 5 Maret 2019   18:44 263
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Karier. Sumber ilustrasi: FREEPIK/Freepik

Bekerja dan berwira usaha sangat di anjurkan dalam islam agar manusia dapat mandiri dalam memenuhi segala kebutuhan hidupnya dan membantu orang lain baik membantu dalam sedekah, infak, maupun zakat. Orang bekerja dan kemudian dapat hasil atau uang dari hasil bekerja maka kemudian ia akan terhindar dari sikap sikap memita minta. Orang yang bekerja juga memberikan nafkah kepada orang orang yang menjadi tanggung jawabnya. Rosulullah bersabda :

Dari Abi Abdillah (Zubair) bin Awwam Radhiyallahu 'anhu, ia berkata: Rasulullah bersabda: "Sesungguhnya, seorang di antara kalian membawa tali-talinya dan pergi ke bukit untuk mencari kayu bakar yang diletakkan di punggungnya untuk dijual sehingga ia bisa menutup kebutuhannya, adalah lebih baik daripada meminta-minta kepada orang lain, baik mereka memberi atau tidak". (HR Bukhari).

Hadis di atas menunjukkan bahwa ada beberapa aspek yang diperoleh dari bekerja, yaitu: secara ekonomi, orang yang bekerja dan berwirausaha dapat mempunyai kekayaan sehingga tidak menjadi orang miskin, tetapi orang kaya yang secara mandiri dapat memenuhi kebutuhan hidupnya, tampa harus meminta minta kepada orang lain. (Idri,2015,293)
Kewirausahaan berkaitan erat dengan pencaharian rezeki untuk memenuhi kebutuhan hidup, meskipun kewirausahaan lebih luas dari sekedar bekerja mencari rizki. Sebagaimana terlihat pada definisi dan karakteristik wirausaha, untuk berwirausaha seorang harus mempunyai sifat dan sikap rajin,tekun,kreatif,imajinatif,inovatif, dan berani mengambil resiko. Meskipun demikian baik berwirausaha maupun bekerja mempunyai satu tujuan besar, yaitu untuk memenuhi kebutuhan hidup baik bari diri sendiri maupun orang lain.

Bagi seorang muslim, bekerja merupakan suatu upaya sungguh sungguh dengan mengerahkan suatu aset dan zikirnya untuk mengaktualisasikan atau menampakkan arti dirinya sebagai hamba allah yang menundukkan dunia, serta menempatkan dirinya sebagai bagian dari masyarakat. Dengan kata lain, pada dasarnya dengan bekerja manusia memanusiakan dirinya karena bekerja adalah aktivitas dinamis dan mempunyai tujuan untuk memenuhi kebutuhan tertentu (jasmani dan rohani)dan di dalam mencapai tujuan tersebut ia berupaya dengan penuh kesungguhan untuk mewujudkan prestasi yang optimal sebagai bukti pengabdian dirinya kepada Allah.(Syawqi Ahmad Danya,2004,88)  

Allah mmerintah agar manusia bekerja dan berbuat sesuatu, tidak berpangku tangan dan bermalas malasan. Nabi pun demikian, ia bekerja dan berbuat. Tidak ada yang sia sia dari yang di kerjakan atau yang di lakukan karena smua akan di ketahui hasilnya baik di dunia maupun akhirat kelak. Karena itu, dalam bekerja seorang tidak di perkenankan berbuat zalimkepada orang lain. Kalau ia melakukan itu maka tidak akan mendapatkan keberuntungan.
""
"katakanlah wahai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya akupun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik dari dunia ini. Sesungguhnya orang orang zalim itu tidak akan mendapat keberuntungan". (QS. 6/al-An'am: 135)

Wirausaha mempunyai peran dan fungsi tertentu, Secara umum, fungsi dan peran wirausaha dapat di lihat melalui dua pendekatakan , yaitu secara mikro dan makro, wirausaha memiliki dua peran; sebagai inivator dan penemu dan planner atau perencana. 

Sebagai inivator, seorang wirausaha menemukan dan menciptakan suatu yang baru seperti produk, cara, teknologi, ide, organisasi, dan sebagainya . kedua peran ini saling berkaitan satu sama lain dalam mengantarkan wirausaha mencapai sukses dan tidak bisa hanya menggunakan satu peran dan meninggalkan peran lainnya. Hal ini sejalan dengan firman Allah dalam surah 59/al-Hasyr 18.

"wahai orang orang yang beriman bertaqwalah kepada Allah dan hendaklah setiap orang memperhatikan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esok dan bertaqwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah maha mengetahui apa yang kamu kerjakan." (qs. 59/AL-Hasyr: 18)
Secara makro, peran wirausaha adalah menciptakan kemakmuran, memeratakan kekayaan, dan kesempatan kera yang berfungsi sebagai mesin pertumbuhan perekonomian suatu negara. Peran inibersifat umum yang sesungguhnya menjadi tugas kita bersama antara pemerintah,pengusaha, dan masyarakat. Kalau fungsi dan pean secara mikro bersifat internal yang berkaitan dengan peruahaan, maka fungsi dan peran secara makro lebih bersifat eksternal yang berkenaan dengan masyarakat. Dalam islam, peran eksternal ini sangat di anjurkan. (idri,2015,310)
Dalam islam kerja dapat di bagi menjadi dua bagian. Pertama, kerja dalam arti luas (umum), yakni semua bentuk usaha yang di lakukan manusia, baik dalam hal materi atau non materi, intelektual atau fisik, maupun hal hal yang berkaitan dengan keduniaan atau ke akhiratan. Jadi dalam pandangan islam pengertian kerja sangat luas, mencangkup seluruh pengerahan potensi yang di miliki oleh manusia. Kedua kerja dalam arti sempit (khusus), yakni kerja unutk memenuhi tuntutan hidup manusia berupa makanan, pakaian, dan tempat tinggal yang merupakan kewajiban bagi setiap orang yang harus di tunaikannya,untuk menentukan tingkatan derajatnya, baik di mata manusia maupun di mata Allah.

Artinya : Dari abdullah bin Umar ia berkata, Rasulullah SAW bersabda: berikanlah upah kepada bekerja sebelum kering keringatnya" (HR. Ibnu Majah)
Bekerja merupakan kegiatan pokok dari aktivitas manusia yang dapat di lihat dari berbagai dimensi: pertama, dimensi fisiologis, yaitu manusia adalah mahluk jasmani yang mempunyai kebutuhan fisik seperti makanan, pakaian, tidur yang harus di penuhi apabila tidak di penuhi akan terjadi masalah seperti sakit bahkan dapat menyababkan kmatian. Untuk memenuhi kebutuhan ini manusia harus bkerja. Kedua, dimensi psikologis, yaitu manusia bekerja di samping untuk memenuhi kebutuhan fisiologisnya juga agar mendapatkan kepuasaan tersendiri melalui pekerjaan itu. Karena itu tidak sedikit orang yang belajar dalam jenjang pendidikan dan jurusan tertentu untuk mendapatkan pekerjaan sesuai dengan ilmu yang di tekuninya sehingga di saat bekerja akan mendapatkan kepuasaan karena sesuai dengan mintanya. Ketiga, dimensi iklan sosial dan kelompok, yaitu duatu pekerjaan dapat menjadi cara seseorang memasuki suatu ikatan kelompok tertentu,dengan pekerjaanya seorang dapat menyatakan tentang bagaimana status yang di milikinya dalam suatu profesi. Keempat, dimensi kekuasaan ekonomi, misalnya ketika seseorang bekerja dalam suatu organisasi kerja di dalamnya terdapat jabatan seperti direktur, menejer, kepala bagian dan sebagainya yang mencerminkan suatu kekuasaan tertentu. Di samping itu dengan bekerja sesorang dapat memenuhi kebutuhan pribadi dan orang-orang yang menjadi tanggung jawabnya. )Ali Hasan,2009,70)
Bekerja bagi umat islam di samping di landasi oleh tujuan-tujuan yang bersifat duniawi, juga sebagai wujud beribadah. Dengan bekerja seorang akan mendapatkan hasil yang maksimal dan memungkinkannya bisa makan, berpakaian, tinggal di sebuah rumah, memberi nafkah keluarganya dan menjalankan bentuk-bentuk ibadah yang lain secara baik. Dari hasil kerja inilah manusia dapat menbayar zakat, bersedekah, kepada orang yang masih lemah dan berinfak untuk kepentingan pembangunan umat islam seara keseluruhan. Menurut islam, seorang muslim yang bekerja hendaklah semata-mata di niatkan untuk beribadah kepada Allah.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun