Mohon tunggu...
Rita Kurnia Wati
Rita Kurnia Wati Mohon Tunggu... Dosen - Mahasiswa UINSI Samarinda

Nama Lengkap: Rita Kurnia Wati Lahir: Kutai, 04 Agustus 2001 Lulusan: SMA Islam Rahmatullah Alamat: Jl. SMD-BTG Km.73 Desa Prangat Selatan

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

The Secret of "Korean Wave"

23 Oktober 2019   10:04 Diperbarui: 23 Oktober 2019   10:11 442
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Saat ini, perkembangan zaman di Indonesia semakin modern dengan teknologinya yang semakin maju. Oleh sebab itu, budaya populer luar negeri , yang kebanyakan adalah bangsa-bangsa yahudi, sangatlah mudah untuk masuk ke Indonesia. Masuknya budaya populer tidak hanya berasal dari budaya Barat saja, akan tetapi salah satunya adalah negara Korea. 

Negara ini menjadi salah satu pengekspor budaya populer melalui musik, film drama, fashion, food, scincare, dan lain sebagainya. Bahkan negara Korea menjadi saingan terberat dari negara-negara yang berada di benua Amerika dan Eropa dalam menyebarkan budaya populer.

Korean Pop atau yang biasa kita sebut Kpop, menjadi budaya Korea paling populer yang sangat mempengaruhi gaya hidup masyarakat Indonesia yang nyatanya bahwa negara Indonesia adalah negara muslim terbesar di dunia, yang dimana budaya asing ini mengarah pada kalangan milenial terutama wanita dan membuat kaum milenial ini menjadi lebih mencintai budaya Korea. Sedangkan banyak remaja-remaja yang justru tidak mengetahui bagaimana jati diri mereka yang sebenarnya.

Yang baru-baru ini saya ketahui, Korea Selatan adalah negara yang bisa dibilang tidak memiliki agama. Menurut survey sensus kependudukan Korea Selatan tahun 2015, lebih dari 56% masyarakat Korea Selatan adalah atheis atau tidak memili agama, dan angka ini terus meningkat hingga sekarang menjadi peringkat ke-5 negara tak beragama di dunia. 

Yang sisanya adalah penduduk agama lain, itupun tidak banyak dari mereka yang benar-benar menjalankan kewajiban keagamaannya. Karena mereka beranggapan bahwa agama adalah hal yang tidak penting.

Saya pernah mendengar salah satu ceramah dari Ust. Rahmat Baequni, beliau bilang bahwa Mereka (orang-orang yahudi) ingin menciptakan Negara dunia yang mereka sebut dengan "The New World Order" dengan "Years Of The Jews Kingdom". Dimana Negara di dunia ini ada dalam satu kendali mereka yaitu  "Yahudi". 

Maka Negara-negara dunia harus menjadi budak mereka, setelah itu hegemoni mereka akan menyebar diberbagai negara-negara dunia. Dan apapun yang menjadi penghalang bagi tujuan mereka, maka orang yahudi berkata "hancurkan mereka" .

Lalu bagaimana cara mereka menghancurkan kita? Mereka memiliki banyak cara untuk menghancurkan kita yaitu dengan langsung adanya pembantaian seperti di Suriah dan Palestina, ada juga yang dihancurkan pola pikirnya melalui budaya. 

Nah,,, Indonesia termasuk Negara yang dapat dihancurkan melalui budayanya. Kenapa? Karena fanatisme agamanya sangatlah kuat, jadi mereka akan merubah pola pikir kita, merubah budaya kita dengan budaya-budaya mereka. 

Salah satu budaya mereka adalah Hallyu, para Kpopers pasti tidak asing dengan kata itu. Ya, Hallyu atau dalam bahasa Inggrisnya "Korean Wave" adalah sebuah gelombang besar yang datang dari negeri para Idol , Korea Selatan. Hallyu ini tidak hanya membicarakan tentang Kpop dan K-Drama saja. Intinya, Hallyu merupakan apa saja yang bersumber dari negara Korea.

Maka inilah konspirasi yang tidak terasa bagaimana, mereka menghancurkan suatu bangsa melalui elemen pemudanya. Agar mereka dapat memutus generasi kita melalui Korean wave tersebut. Yang tanpa kita sadari bahwa Korean adalah salah satu bagian dari Yahudi dan Nasrani (Dajjal) untuk menghancurkan dunia Islam. Mereka meyakini bahwa Tuhan yang mereka tunggu-tunggu itu akan segera datang. Maka mereka melakukan percepatan dalam hal ini , karena mereka yakin ambisi mereka untuk mendirikan "Years Of The Jews Kingdom" akan segera terwujud.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun