Mohon tunggu...
RITA WIDHIHASTUTI
RITA WIDHIHASTUTI Mohon Tunggu... Guru - GURU

Bekerja dalam dunia pendidikan membuat saya dapat mengetahui bagaimana suatu sistem pendidikan dapat berjalan dengan baik, saling berbagi pemikiran dalam menulis artikel sehingga dapat saling membantu sesama tenaga pendidik.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Memperkaya Ilmu dengan Diam

21 Juni 2022   13:50 Diperbarui: 21 Juni 2022   13:56 1470
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

MERPERKAYA ILMU DENGAN DIAM

Diam itu emas, sering kita mendengar kaliamat itu. Lebih baik diam dan kelihatan bodoh, daripada banyak bicara dan bodohnya lebih kelihatan dari dua peribahasa tersebut kita bisa belajar betapa indahnya diam.

Banyak hal yang bisa kita ambil hikmahnya dari diam. Dengan diam kita biasa mendapatkan hal yang indah-indah.

Imam Al-Jalil Abu Muhammad bin Abi Zaid mengatakan bahwa berkata baik atau diam termasuk satu dari empat etika kebaikan yang sangat utama dalam Islam, selain meninggalkan hal-hal yang kurang bermanfaat, menahan marah, dan mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya.

Imam Syafi'i memberi pula komentar tentang berkata baik atau diam ini: "Hadis ini bermakna apabila seseorang hendak bicara, maka berpikirlah terlebih dulu. Apabila telah jelas bahwa bahwa ucapannya akan membawa kemaslahatan, maka berbicaralah. Dan, apabila telah jelas bahwa ucapannya akan membawa kemudharatan atau ia ragu, bahaya dan tidaknya, maka diamlah".

Dari ulasan diatas kita bisa mengambil kesimpulan bahwa kita lebih baik diam dari pada banyak melakukan hal yang kurang bermanfaat atau bahkan dengan perbuatan kita dapat menyakiti orang lain. Tetapi perlu diingat tidak semua hal bisa terselesaikan dengan diam.

 Di era ini, kita  bisa melihat dan menyaksikan begitu banyak media sosial yang begitu cepat untuk memberitakan berbagai hal dan dengan mudah kita dapat mengakses segala berita. Sebagai pengguna media sosial kita harus lebih bijak dalam menggunakan dan mengakses berbagai berita di media sosial, jangan sampai kita terprofokasi dengan pemberitaan di media sosial yang memuat berita ter up-date akhir-akhir ini. Kita harus berhati-hati sekali karena berita-berita tersebut belum tentu benar adanya. Karena begitu mudahnya kita bisa mengakses berita, kita tidak boleh asal-asalan menyebar atau meneruskan berita yang belum jelas kebenarannya. Lebih baik kita diam dan tenang setiap membaca berita atau mendengar berita dari media social atau dari sumber yang belum jalas.

Dari pada melakukan hal yang tidak berguna, lebih baik kita diam serta belajar dari semua berita yang kita dapat dari media sosial. Karena dengan diam dan tidak terburu-buru dalam mempercayai sebuah berita atau informasi, kita dapat belajar berbagai hal dari media sosial tanpa membuat gaduh orang-orang di sekitar kita.

Dengan demikian kita bisa mendapat banyak ilmu dengan diam. Jika kita sedang tidak ada pekerjaan atau mempunyai waktu cukup luang, akan lebih bijak jika kita memanfaatkan waktu untuk belajar memperkaya ilmu. Oleh karena itu manfaatkanlah waktu luang kita untuk belajar, mencari informasi sebanyak-banyaknya untuk meningkatkan kompetensi kita. Dengan diam juga bisa memperbanyak karya yang dapat menunjang kinarja kita. Banyak sekali hal-hal positif yang bisa kita dapat dari diam. Dari diam kita bisa introspeksi diri, dari diam kita bisa belajar dengan tenang, dari diam kita bisa mendapat banyak sekali ilmu, dari diam kita bisa mendapat banyak hal yang  selama ini kita belum tahu dan bisa jadi belum pernah kita dengar. Mari mulai saat ini kita perkaya ilmu dengan diam.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun