Mohon tunggu...
Rita Rosalina
Rita Rosalina Mohon Tunggu... Lainnya - Penulis

Mulai Menulis

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Pandemi Covid-19, Peluang atau Tantangan bagi Bisnis Transportasi?

15 Juni 2021   09:00 Diperbarui: 15 Juni 2021   09:18 175
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber : majalahpajak.net

Bisnis transportasi sudah tak asing lagi di telinga masyarakat Indonesia yang mana sudah menjadi bagian dari kehidupan di Indonesia, karena semakin berkembangnya zaman membuat kebutuhan manusia semakin meningkat terutama dalam hal transportasi yang hingga kini sudah berkembang dengan pusat. Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), arti bisnis transportasi adalah usaha komersial dalam bidang pengangkutan. 

Di Indonesia bisnis trasnportasi terdiri dari tiga macam yaitu yang pertama bisnis transportasi darat seperti motor, mobil, bus dan kereta api, yang kedua bisnis transportasi air seperti rakit, kapal, perahu, dan boat, dan yang ketiga bisnis transportasi udara seperti helikopter dan pesawat terbang. Semakin berkembangnya zaman membuat bisnis transportasi juga melakukan inovasi agar tetap bisa bertahan di tengah berkembangnya zaman yang semakin maju dengan hadirnya revolusi indsutri 4.0 bahkan sudah akan memasuki revolusi 5.0 yang di tandai dengan berkembangnya tekhnologi dan internet. 

Wajah baru dari bisnis transportasi yaitu hadirnya bisnis transportasi online yang membuat masyarakat dapat dengan mudah dan cepat memesan transportasi melalui smartphonenya tanpa perlu mencari-cari pangakalan transportasi tersebut. Di Indonesia bisnis trasnportasi online sudah lumayan lama berkembang seperti gojek, grab, maxim dan masih banyak lagi yang hingga kini terus melakukan inovasi untuk memberikan kemudahan, keamanan dan pelayanan yang baik bagi masyarakat Indonesia.

Di Indonesia sendiri mempunyai tradisi mudik ke kampung halaman yang diadakan satu tahun sekali pada saat bulan Ramadhan ketiak menjelang lebaran, yang mana kondisi ini menjadi peluang besar bagi para pengelola bisnis transportasi untuk meraup keuntungan yang besar, tetapi setelah munculnya pandemi covid-19 yang sudah berlangsung selama satu tahun lebih di Indonesia yang mengakibatkan pemerintah secara resmi melarang aturan mudik ke kampung halaman dan juga mencegah mobilitas masyarakat guna untuk mencegah penyebaran virus covid-19. 

Munculnya pandemi ini merupakan pukulan yang luar biasa bagi bisnis transortasi karena memberikan dampak yang luar biasa yaitu menurunya jumlah penumpang yang mencapai 90% mengakibatkan omzet menurun sangat drastis bahkan sampai menutup dan berhenti untuk melakukan bisnis trasnsportasi. 

Namun, dengan dampak yang diberikan para pelaku bisnis sudah mulai terbiasa dengan situasi pandemi karena sudah berlangsung lama, sehingga mulai beradaptasi dan menjalankan lagi bisnis transportasi tetapi dengan wajah yang baru yaitu dengan menerapkan secara ketat protokol kesehatan, seperti misalnya di dalam kereta api yang mana kapasitas di dalam gerbong kerena api hanya diperbolehkan 50% dari kapasitas biasanya dan harus menunjukan surat bukti negativ covid-19 serta dengan aturan dan kebijakan lainnya yang berlaku.

Bisnis transportasi menjadi pusat perhatian lebih dari pemerintah, pemerintah menerapkan kebijakan dan aturan yang berguna untuk mencegah virus covid-19 tetapi juga di imbangi dengan roda perekonomian di Indonesia untuk mulai bangkit lagi secara perlahan. Kebijakan pemerintah yang memberlakukan tatanan baru untuk beradaptasi dengan Covid-19 atau biasa disebut New Normal membuka harapan bagi para pengusaha yang bergerak di sektor bisnis transportasi. Oleh karena itu para pelaku bisnis transportasi mulai berjalan kembali dengan cara mengubah dan menyusun kembali strategi yang digunakan.

Apakah pandemi covid-19 ini peluang atau tantangan bagi bisnis transportasi ?

Pandemi covid-19 bagi bisnis transportasi dapat menjadi peluang yaitu pada sejatinya manusia tidak bisa jauh-jauh dari yang namanya mobilitas dan mobilitas pasti akan membutuhkan trasnportasi, sehingga ini menjadikan peluang bagi bisnis transportasi agar terus bisa memberikan jasa trasnportasi yang aman dan juga sehat bagi masyarakat di tengah pandemi, dengan terus berupaya melakukan inovasi dan mengubah strategi agar tetap bisa berjalan berdampingan dengan pandemi covid-19. Misalnya bisnis trasnportasi online seperti grab yang melakukan inovasi dengan memberikan layanan pesan antar makanan atau grab food, layanan grab mart dan lain sebagainya yang menjadikannya bisa tetap menjalankan bisnisnya di tengah pandemi covid-19.

Namun, dengan hadirnya peluang juga akan muncul berbagai macam tantangan bagi bisnis transportasi karena tidak mudah untuk memulai dengan situasi dan kondisi yang berbeda. Tantanganya yaitu bisnis transportasi harus memberikan biaya tambahan untuk keperluan dalam menerapkan protokol kesehatan. Karena walaupun sudah di terapkannya kebijakan new normal antara demand dan supply dari bisnis trasnportasi tidak seimbang sehingga bisnis transportasi tetap saja masih mengalami penurunan omzet. 

Para pelaku bisnis transportasi meminta kepada pemerintah untuk memberikan kebijakan yang tidak memberhentikan mobilitas masyarakat dan meminta penundaan pembayaran pajak dan retribusi dari bisnis trasnportasi karena masih mengalami kesulitan keuangan yang disebabkan penurunan penumpang serta penurunan omzet yang tidak sebanding dengan pengeluaran biaya yang di perlukan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun