Mohon tunggu...
Riswandi
Riswandi Mohon Tunggu... Guru - Guru

Hobi bermain badminton

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Fenomena Bocil Latto-latto

4 Januari 2023   14:39 Diperbarui: 4 Januari 2023   14:43 927
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Fenomena Bocil Latto-latto

Belakangan ini jagat raya dikagetkan dengan fenomena latto-latto. Permainan yang terbuat dari bola-bola kecil yang diikat dengan tali tersebut menjadi trend di kalangan anak kecil bahkan sampai orang dewasa. Latto-latto bahkan ramai diperbincangkan di media sosial seperti instagram dan tiktok. Latto-latto ini dimainkan hampir di seluruh pelosok tanah air. Lalu darimana sebenarnya asal dari permainan ini?

Berdasarkan riset dari berbagai sumber, dikatakan bahwa permainan ini berasal dari USA dengan istilah yang berbeda. Namun nama Latto-latto sendiri berasal dari bahasa Bugis. Permainan latto-latto ini bukanlah permainan yang baru ditemukan, melainkan permainan yang sudah ada sejak era tahun 90-an. Namun di tahun 2022 kembali viral di media sosial.

Lalu bagaimana cara memainkan latto-latto ini? Mudah tapi sulit, cukup memegang tali dan menyeimbangkannya lalu tangan digerakkan untuk membenturkan kedua bola latto-latto tersebut sehingga menghasilkan bunyi tek-tek-tek. Dimulai dengan pelan terlebih dahulu sampai seimbang, setelah benturannya seimbang maka kecepatannya ditambah. Jika kecepatannya konsisten dan fokus ternyata bisa memakan durasi benturan yang lama juga.

Bagaimana dengan pengaruhnya dalam kehidupan sehari-hari? Latto-latto tentu menjadi permainan yang seru di mata anak kecil. Namun menjadi pengganggu bagi beberapa orang. Suara latto-latto dianggap berisik dan mengganggu kenyamanan pendengar bahkan bisa berakibat fatal bagi pemainnya apabila tidak hati-hati. Di beberapa media sosial terunggah video yang menunjukkan bahaya latto-latto. Seperti benjol di kepala dan di beberapa bagian tubuh karena tidak bisa menyeimbangkan benturan latto-latto.

Pengalaman yang penulis alami dengan fenomena latto-latto cukup menguras emosi, karena dari pagi sampai malam masih saja mendengar suara latto-latto. Apalagi latto-latto ini mudah dibawa kemanapun, sehingga bisa dimainkan kapanpun dan dimanapun. Dalam hal ini terdapat beberapa pembelajaran yang bisa kita dapatkan. Dari permainan latto-latto orang akan belajar fisika, komunikasi, kebersamaan, kesabaran, fokus, konsentrasi.
Dalam pembelajaran fisika belajar tentang gesekan dan kesimbangan. Komunikasi akan belajar tentang bagaimana komunikasi yang baik, tentu untuk handal main latto-latto harus bertanya terlebih dahulu kepada yang bisa, sehingga terjalin komunikasi yang baik.

Di sisi lain, latto-latto ini mengurangi penggunaan gadget bagi kalangan anak-anak. Tentu itu merupakan dampak yang baik terhadap anak. Bagi orang dewasa, latto-latto ini menjadi ujian kesabaran. Sebagai makhluk sosial yang beragam, kita juga belajar untuk bertoleransi. Toleransi terhadap suara latto-latto. Mungkin kita tidak bisa menghentikan mereka yang main latto-latto tapi kita bisa mengalihkan perhatian kita dari suara latto-latto. Hal yang bisa dilakukan adalah dengan mendengarkan musik atau lagu. Atau secara perlahan kita mulai berdamai dengan suara latto-latto. Mulai memahami bahwa mereka memainkan latto-latto untuk merasakan sensasi dan bersenang-senang. Bisa saja ada orang yang bahagia hanya dengan memainkan latto-latto. Lagi pula dengan fenomenalnya latto-latto, membuka rejeki bagi pada penjualnya. Permintaan yang banyak membuat pendapat beberapa penjual latto-latto menjadi bertambah. Jadi sebagai manusia yang beragam, memang perlu bertoleransi terhadap latto-latto. Salam damai.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun