Mohon tunggu...
Riswandi
Riswandi Mohon Tunggu... Freelancer dan Trader Kripto

Penikmat kopi dan lilin hijau merah.

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Milenial Nggak Mau KPR? Bukan Malas, Tapi Cerdas!

16 Juni 2025   07:32 Diperbarui: 16 Juni 2025   07:32 55
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Milenial Nggak Mau KPR?  (Sumber: unsplash.com/jakubzerdzicki)

Punya rumah sendiri sejak muda, dulu dianggap sebagai simbol sukses. Tapi sekarang? Banyak anak muda justru malah mundur pelan-pelan tiap kali dengar kata KPR. Bukan karena nggak pengin, tapi karena realitasnya memang sesulit itu.

Fenomena ini bisa dilihat di banyak kota besar. Diskusi soal KPR anak muda ramai di media sosial, dan jawabannya sering kali bernada sinis atau pasrah: “Ngimpi aja dulu, cicilan rumah mah buat yang gajinya dua digit!”

Lalu sebenarnya, kenapa banyak anak muda tidak mau ambil KPR? Mari kita bedah satu per satu dengan jujur.

1. Gaji dan Harga Rumah: Nggak Masuk Akal

Ini alasan paling klasik tapi tetap valid. Harga rumah naiknya kenceng banget, tapi gaji naiknya pelan seperti siput. Di Jakarta, rumah tapak ukuran kecil aja bisa mulai dari 500 juta—itu pun di pinggiran. Sementara gaji UMR hanya sekitar 5 juta rupiah.

Coba hitung:

  • DP 20% dari rumah 500 juta = 100 juta.
  • Cicilan bulanan bisa 3–5 juta (belum termasuk bunga).
  • Biaya notaris, pajak, asuransi? Tambah lagi!

Untuk anak muda yang baru kerja 2–5 tahun, mimpi punya rumah terasa makin jauh.

2. Kerja Freelance, Gaji Nggak Tetap

Beda dengan generasi sebelumnya yang rata-rata kerja kantoran tetap, sekarang banyak anak muda yang kerja freelance, buka usaha kecil-kecilan, atau jadi digital nomad. Penghasilan mereka bisa fluktuatif, dan sayangnya bank belum siap mengakomodasi kondisi ini.

Padahal, sebagian anak muda justru lebih produktif dan punya income lebih tinggi dari pegawai tetap. Tapi karena tidak ada slip gaji rutin dan BPJS Ketenagakerjaan, bank cenderung menolak pengajuan KPR mereka.

3. Takut Terjerat Utang Puluhan Tahun

Cicilan KPR biasanya 15 sampai 25 tahun. Bayangkan, hari ini kamu umur 27 tahun, dan baru bisa lunas saat usia mendekati 50. Rasanya seperti “terikat” seumur hidup.

Banyak anak muda takut kehilangan kebebasan karena harus mikirin cicilan terus-menerus:

  • Nggak bisa resign semaunya.
  • Nggak bisa ambil cuti panjang.
  • Harus selalu cari kerjaan yang cukup buat bayar cicilan.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun