Mohon tunggu...
Riswandi
Riswandi Mohon Tunggu... karyawan swasta -

Menyemai Kisah, Menuai Hikmah

Selanjutnya

Tutup

Dongeng

[FFA] Kometo, Si Penjelajah Angkasa

19 Oktober 2013   23:20 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:18 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Oleh: Riswandi (No. 211)

Halo, teman-teman! Perkenalkan, namaku Kometo. Bukan komedo, lho! Bentuk kepalaku  seperti telur, dengan ekor yang bisa sangat panjang. Kepala dan ekorku bercahaya. Keren, kan? Nah, ada yang unik dengan diriku ini, teman. Saat jauh dari matahari, ekorku bisa sangat pendek, bahkan hilang sama sekali. Sebaliknya, saat dekat dengan matahari, ekorku sangat panjang. Satu lagi keunikanku. Waktu aku mendekati matahari, ekorku ada di belakang. Nah, kalau menjauhi matahari, ekorku akan berada di depan. Sepertinya, ekorku takut sama matahari, ya teman?

Aku seorang petualang angkasa raya, lho. Setiap saat aku terus bergerak mengelilingi Matahari. Dalam berkeliling, jalan yang aku lintasi berupa elips. Itu, lho, yang bentuknya seperti gambar telur. Dan, sekali berputar aku menghabiskan waktu bertahun-tahun. Manusia bumi menyebutku komet. Ada juga yang menyebutku bintang berekor. Sebenarnya sebutan ini salah. Aku bukanlah sebuah bintang. Aku hanya kumpulan debu dan gas yang beku saat jauh dari Matahari. Sementara ekorku, sebenarnya bagian dari kepalaku yang meleleh dan terdorong oleh sinar Matahari. Oleh karena itulah, teman, ekorku selalu menjauhi Matahari.

Nah, saat mengembara itulah aku sering bertemu penghuni angkasa lainnya. Ada meteor, asteroid, bulan, juga planet-planet, dan tak ketinggalan si Matahari. Oh, ya, manusia di Bumi mengatakan bahwa kami adalah anggota Tata Surya. Eh, teman, maukah kamu menjelaskan padaku apa itu Tata Surya?

Aku mempunyai banyak teman di sini. Dari golongan planet saja, setidaknya aku mempunyai delapan teman. Jika berpapasan Aku selalu menyapa mereka, lho. Saat berjumpa Merkurius, aku akan menyapanya dengan ucapan, “Halo, Mery! Kau masih saja tangguh seperti dahulu. Meski planet terkecil, tapi kau mampu menahan panasnya sinar matahari. Sungguh, aku salut padamu Mery.”

Nah, teman, tahukah kamu apa yang diucapkan Si Mery? Ia akan berkata, “Ah, Kometo. Kamu juga hebat, masih sanggup menjelajah angkasa. Kometo, kita seperti ini karena Tuhan. Dialah yang membuat kita kuat dan tangguh. Dialah yang mengatur apa yang terbaik untuk makhluknya.” Ah, itulah Si Mery, teman. Tak ada keluhan sedikit pun dari mulutnya. Keren, kan?

Lalu, ada juga Si Venus, tetangga Bumi, di mana engkau berada. Ini juga planet yang unik, teman. Meski bukan planet terdekat matahari, tapi Venus menjadi planet paling panas. Nah, jika kebetulan berpapasan dengannya, aku menyapanya dengan berkata, “Hai, Venus, Si Bintang Fajar!” Eh, kawan, tahukah kamu kenapa ia dinamai Bintang Fajar? Saat aku bertanya kepadanya, si Venus menjawab, “Ah, itu sebutan dari manusia di Bumi. Mereka menyebutku Bintang Fajar karena aku selalu setia menemani matahari terbit di Bumi.” Begitulah, teman!

Nah, teman, ada planet yang paling aku suka. Ia adalah Bumi. Kenapa? Karena ia planet yang sangat spesial. Di planet inilah Tuhan menempatkan mahkluk hidup. Ya, sejauh penejelajahanku, cuma Bumi yang dihuni makhluk hidup, termasuk dirimu juga, kan, teman? Bersyukurlah teman, karena kalian ditempatkan di Bumi. Jaraknya yang ideal dari Matahari, membuat suhu Bumi tidak terlalu panas. Juga tidak terlalu dingin. Aku sering berdecak kagum saat melintas di dekat bumi. Oh, ya, Bumi juga memiliki pengikut, lho? Namanya, bulan. Tahu, kan?

Selain ketiga planet itu, masih ada lima planet lainnya. Mereka itu Mars, Yupiter, Saturnus, Uranus, dan Neptunus. Semuanya memiliki keunikan sendiri. Mars adalah planet berwarna merah. Yupiter merupakan planet terbesar. Saturnus sangat unik karena memiliki cincin. Uranus mudah dikenali karena berwarna biru. Planet ini juga sangat dingin, karena jauh dari Matahari. Sementara Neptunus merupakan planet paling ringan. Pokoknya, planet-planet itu keren-keren, teman! Aku suka banget berteman dengan mereka.

Sebenarnya, selain kedelapan planet itu, masih ada planet lainnya, teman. Tapi, planet ini ukurannya sangat kecil. Mereka disebut planet kerdil. Nah, yang termasuk planet kerdil itu ada Si Pluto, Ceres, Haumea, Makemake, dan Eris.

Wah, ceritaku sudah terlalu banyak, ya teman? Maaf, ya, teman, kalau kali ini aku hanya bercerita sedikit tentang planet. Tenang! Lain kali aku ceritakan tentang teman-temanku yang lain. Ada meteor, asteroid, juga bulan yang mengelilingi planet. Teman-teman mau mendengar ceritaku, kan?

Menjelajah angkasa itu pengalaman yang seru, teman. Adakah di antara teman-teman yang ingin menjelajah angkasa? Kalau ada, nanti kita bisa berpapasan, dong! Ayo, belajarlah yang tekun, biar kalian menjadi astronot yang akan menjelajah angkasa bersamaku. Asyik, lho!

Untuk membaca karya peserta lain silahkan menuju akun Fiksiana Community dengan judul : Inilah Perhelatan & Hasil Karya Peserta Event Festival Fiksi Anak.

Silahkan bergabung di FB Fiksiana Community.

Mohon tunggu...

Lihat Dongeng Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun