Mohon tunggu...
Ristyana Prabasari
Ristyana Prabasari Mohon Tunggu... -

Sheer elegance in her simplicity

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana

Patah-dan-Jatuh di Pagi Hari

10 Juni 2015   15:40 Diperbarui: 17 Juni 2015   06:07 34
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Fiksiana. Sumber ilustrasi: PEXELS/Dzenina Lukac

Pukul 7.18 pagi hari Kamis,

Ia sudah duduk diatas alas yang setiap waktu menanggung bebannya.

 

Diantara kedua jendelanya mengalir bait puisi,

dari kekasih yang bahkan Ia tidak tahu asal usulnya.

Pilu yang Ia redam hingga membiru,

ditambah puisi yang seolah berubah menjadi cermin dengan tajam di ujung patahannya,

membuat dadanya memar lagi dan sekali lagi.

 

Gelas kopi yang hangat dalam peluk jemarinya,

menyisakan ampas yang menunggu dicuci dengan air mata.

 

Ciri-ciri perempuan yang kucari-cari adalah yang gampang berduka.

Begitu kata kekasihnya.

Perempuan itu, kembali jatuh dalam cinta.

 

Ia merenggut kain di tengah dadanya karena tak kuat merasakan sesak yang berlomba membuat jantungnya menjadi dua.

 

Ketika jantungnya benar-benar menjadi dua kelak,

akan Ia hadiahkan pada dua kekasihnya.

 

Satu di masa lalu, dan satu di masa depan.

Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun