Mohon tunggu...
Riati Sp
Riati Sp Mohon Tunggu... Mahasiswa - Sedang Belajar Menulis

Campuran

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Gemar Pamer Kekayaan Tanda Kurang Percaya Diri

14 Maret 2023   16:26 Diperbarui: 14 Maret 2023   16:33 171
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber gambar: pixabay

Ternyata seseorang yang gemar pamer harta kekayaan alias flexing menunjukan tanda kurang percaya diri.

Istilah flexing kembali ramai diperbincangkan setelah adanya kasus penganiayan yang dilakukan Maria Dandy Satrio, anak pejabat Ditjen Pajak Rafael Alun Trisambodo terhadap David Ozora putra kader GP Ansor.

Putra Pejabat Ditjen Pajak itu ternyata memiliki kebiasaan pamer harta kekayaan di media sosial. Salah satu yang paling banyak dihujat oleh netizen adalah saat dirinya memamerkan moge yang diketahui belum dibayar pajaknya.

Kemudian timbul pertanyaan, mengapa ada orang yang begitu gemar pamer kekayaan atau flexing terutama di media sosial?

Dilansir dari linisehat.com, berdasarkan ilmu psikologi klinis, orang yang gemar melakukan flexing berkaitan erat dengan perasaan tidak aman dan rendah diri atau juga dikenal dengan istilah insecurity.

Salah satu faktor terkuat seseorang merasa insecure adalah terdapat sesuatu yang tidak dimilikinya, sehingga ia ingin menunjukan kelebihan dan diketahui orang lain melalui media sosial.

Dengan memamerkan harta kekayaan di media sosial diharapkan bisa menutupi kekurangannya sehingga seseorang yang melakukan flexing itu menjadi percaya diri.

Lebih lanjut, menurut pengamat psikologi UGM Lu'luatul Chizanah salah satu tujuan orang melakukan flexing di media sosial adalah untuk mendapatkan pengakuan dari orang lain terutama dari kelompoknya.

"Teknik manajemen impresi dengan memamerkan barang-barang mewah dilakukan untuk membuktikan jika ia layak masuk dalam komunitas tertentu," ungkap Lu'luatul, dikutip dari laman ugm.ac.id, Selasa (14/3/2023).

"Harapannya dengan memamerkan tas branded atau barang mewah lain, maka orang lain akan menilai 'saya layak masuk ke kalangan elite'," lanjutnya.

Lalu, masih menurut Lu'luatul, perilaku flexing di media sosial itu juga menunjukan lemahnya self-esteem seseorang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun