Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) atau yang saat ini namanya diubah menjadi Seleksi Nasional Berbasis Prestasi (SNBP) merupakan salah satu jalur masuk perguruan tinggi melalui nilai rapor dan prestasi akademik.
Pendaftaran SNBP atau SNMPTN 2023 telah dibuka pada 14 hingga 28 Februari dan hasilnya akan diumumkan pada 23 Maret 2023.
Bagi teman-teman yang telah mendaftar SNBP 2023, saya sarankan untuk jangan terlalu berharap lolos SNMPTN. Lebih baik teman-teman fokus saja mempersiapkan Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) atau yang saat ini namanya diganti menjadi Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT).
Soalnya saya pernah berharap dan percaya diri akan lolos SNMPTN karena merasa nilai akademik saya cukup baik. Bahkan nilai akademik saya lebih baik dibanding teman-teman yang lain yang juga mendaftar SNMPTN. Namun pada akhirnya harapan saya berujung kecewa karena saya tidak lolos sementara teman-teman saya yang mendaftar SNMPTN banyak lolos.
Saya yang awalnya percaya diri akan lolos pada akhirnya harus menelan pil pahit karena tidak lolos SNMPTN. Rasanya tentu kecewa, sedih sekali karena saya terlalu percaya diri dan berharap akan lolos SNMPTN. Mungkin kalau saya tidak terlalu percaya diri dan berharap bakal lolos SNMPTN saya tidak merasa kecewa dan sedih.
Harusnya dulu saya lebih mempersiapkan diri untuk mengikuti SBMPTN yang sistem penilainnya jelas dibanding SNMPTN. Namun, ya gitu tadi karena merasa percaya diri akan lolos SNMPTN saya malah melupakan SBMPTN dan akhirnya ya kelabakan dong harus ngejar dan belajar untuk mengikuti SBMPTN.
Selain sedih dan kecewa saya juga bertanya-tanya mengapa saya tidak lolos SNMPTN sementara teman-teman saya lolos.
Soal pemilihan jurusan, saya sudah memilih jurusan yang koutanya banyak dan peminatnya rendah. Kemudian yang paling menyakitkan lagi adalah pilihan jurusan pertama dan kedua sama persis dengan salah satu teman saya sebut saja namanya B. Ya, kita memilih jurusan yang sama tanpa saya tahu sebelumnya. Pada akhirnya B yang diterima SNMPTN, padahal nilai akademik saya lebih tinggi dibanding dia.
Saat mengetahui kita memilih jurusan yang sama persis, bener-bener sama banget pilihan pertama dan keduanya sama, B pun tidak berharap lebih dan dia yakin saya yang akan lolos. Saya pun demikian, saya sangat percaya diri waktu itu bahwa saya yang akan lolos SNMPTN. Tapi pada saat pengumuman justru B lah yang lolos.
Sedih dan kecewa itu pasti. Namun, dari kejadian itu saya jadi belajar untuk tidak merasa diri paling baik. Ya, karena dulu saya merasa nilai akademik saya paling bagus dibanding teman-teman saya yang akhirnya terlalu percaya diri akan lolos SNMPTN tapi akhirnya berujung kecewa.