Mohon tunggu...
Rinrin Novi Ristianti
Rinrin Novi Ristianti Mohon Tunggu... Administrasi - Aku adalah aku

Pencinta ketinggian, pengagum senja, pencandu literasi penikmat secangkir kopi🏞️🌇📖☕

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen: Kuserahkan Semuanya Padamu

10 Juli 2020   21:13 Diperbarui: 10 Juli 2020   21:38 320
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

              Namun bodohnya kau tetap saja mencintai dia padahal dia pernah bilang bahwa ia sedang mencintai seseorang. Dan tak bisa  ku pungkiri orang yang ia cintai 180 derajat berbeda denganku. Aku yang merasa patah ketika itu, aku mencoba menjauh darinya.

               " Bel, lu kok ada yang beda sama gw kaya ngehidar gitu". dia yang menghampiriku ketika aku sedang berada di kantin kampus.

                " perasaan lu aja kali". Kataku yang bangkit dari tempat duduk  sambil  membawa botol minumku.

                 "gw duluan ya". Aku beranjak namun ketika itu  ia menggenggam tanganku.

                " Bell, lu katanya di ganngu cewek yang lagi deket sma gw ya". Aku menggeleng

                "Bel jangan bohong". Ia menarikku sampai aku duduk  kembali di bangku itu.

              Aku menunduk dan seketika air mataku menangis begitu  saja tak bisa aku tahan sama sekali. Dia  memelukku sangat erat membuatku semakin muak. Aku mulai mendengar isak tangis darinya aku dengar sangat  jelas. Sungguh sangat  memalukan kami  berdua saat itu.

             " Bell, maaf ya. " katanya lalu melepaskan pelukannya begitu saja.

             "Maaf buat apa??? "

             "Maaf buat segalanya, maaf buat kamu sakit". Katanya lalu ia pergi begitu saja.

              Semenjak saat itu aku tak  pernah melihatnya lagi. Bukan ia pergi  dari kota ini  tapi ia pergi dari pandangan mataku, kini  tak ada lagi kita antara kau dan dia. Tak ada lagi persahabatan antar kita lagi. Kita seperti tak saling mengenal. Tak ada obrolan lagi seberapa banyak aku harus memberi makan kura-kura atau seberapa lama dia tertidur. Semua hilang begitu saja.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun