Mohon tunggu...
Ristan AgustyaniRachmayanti
Ristan AgustyaniRachmayanti Mohon Tunggu... Lainnya - Diponegoro University

keep going

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pandemi Covid-19 Menyebabkan Masalah? Tenang Saja Mahasiswa Undip Punya Solusinya

15 Agustus 2020   23:35 Diperbarui: 15 Agustus 2020   23:36 154
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

PANDEMI COVID-19 MENYEBABKAN MASALAH?APA AJA SIH MASALAHNYA?TENANG SAJA MAHASISWA UNDIP PUNYA SOLUSINYA

Jakarta(7/8/2020), KKN Tim II Universitas Diponegoro dilaksanakan dengan bentuk kegiatan yang sedikit berbeda akibat dari merabaknya virus pandemi Covid-19 di Indonesia khususnya. Kegiatan yang dilaksanakan mulai tanggal 5 juli-15 Agustus 2020 uniknya sekarang tidak dilaksanakan ke wilayah-wilayah tertentu, melainkan di kembalikan ke domisili masing-masing mahasiswa. Setiap mahasiswa KKN Undip diharapkan dapat membantu dan memberikan solusi terhadap daerah tempat tinggalnya.

Mengamati permasalahan di salah satu daerah tempat tinggal mahasiswa Undip di RW 04 Cempaka Putih Timur, Jakarta Pusat, Akibat dari adanya pandemi Covid-19 memunculkan cukup banyak masalah. Dan dua masalah yang disorot terkait Berubahnya sistem pendidikan dimana dari sekolah dasar sampai perguruan tinggi harus belajar dari rumah dan juga terkait masalah terjadinya perubahan yang signifikan pendapatan pelaku usaha.

Berubahnya sistem pendidikan sejak pandemi Covid-19 yang menyebakan anak-anak yang biasanya mengemban ilmu secara langsung di sekolah dengan didampingi tenaga profesional guru diharuskan untuk belajar dari rumah melalu media online.Hal ini menyebabkan motivasi anak-anak dalam belajar menjadi berkurang. Dan anak-anakpun merasa kesulitan untuk memahami pembelajarn dikarenakan terbatasnya akses mereka kepada guru nya. Orang tua pun turut menjadi pusing dikarenakan kebingungan untuk membibimbing anak mereka dalam belajar karena tidak paham dengan materinya dan tidah mengerti cara mengajarinya.

Berdasarkan hasil beberapa pembicaraan dengan warga RW 04 baik dengan anak-anak sekolah maupun para orang tua, mereka merasa disaat pandemi Covid-19 ini anak-anak lebih banyak menghabiskan waktu bermain game di gadget mereka karena mereka menjadi malas untuk belajar dikarenakan kurangnya bimbingan. Dan bagi para orang tua mereka sudah tidak tahu lagi bagaimana caranya membuat anak mereka untuk belajar. Anak-anak mengeluhkan mereka tidak bisa mengerjakan tugas yang diberikan dan mengakibatkan nilai mereka turun terutama di pelajaran yang menurut mereka paling menakutkan dan membosabkan yaitu pelajaran Matematika.

“Nilai aku semenjak sekolah dari rumah turun kak, karena aku gabisa ngerjainnya dan mama juga gabisa ngajarin. Apalagi pelajaran matematika kak, emang dasarnya susah dan ngebosenin ditambah nggak ada yang ngajarin yaudah kak nilai aku ancur di pelajaran matematika” kata Angga salah satu anak sekolah dasar warga RW 04.

Akibat dari masalah tersebut, mahasiswa Undip memberikan solusi sebuah pembelajaran matematika yang dikemas dalam sebuah permainan yang dinamakan CAMAT(Catur Matematika). CAMAT hadir dengan dilengkapi booklet cara pembuatan dan cara menggunakan permainan tersebut. Dimana anak-anak bisa menggunakannya bersama teman-temannya ataupun bersama orang tuanya. Dikarenakan camat merukapan pembelajaran matematika mengasah otak tentang materi penjumlahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian.

Warga RW 04 terlihat sangat antusias ketika CAMAT dibagikan keliling-keliling rumah warga. Selain dibagikan mahasiswa Undip juga menjelaskan guna dan cara memainkan CAMAT. Bahkan ketika CAMAT di praktekan secara langsung oleh anak-anak dan orang tua mereka merasakan bahwa permainan CAMAT permainan yang menyenangkan tetapi juga dapat mengasah otak mereka untuk belajar matematika.Karena antusias yang diluar perkiraan sangat besar sampai banyak warga RW 04 yang tidak kebagian CAMAT secara fisik, tetapi dikarenkan CAMAT mudah dibuat dan sudah ada di dalam booklet cara penggunaanya, mereka dilatih untuk membuat CAMAT sendiri. Wajah bahagia yang terbit di wajah mereka, membuat senyum merekah di terpancar oleh mahasiswa Undip.

img-8830-jpg-5f380efa097f3644ff5a3e52.jpg
img-8830-jpg-5f380efa097f3644ff5a3e52.jpg
Selain masalah yang sudah diuraikan diatas masalah selanjutnya yang terbit di kalangan warga RW 04 yang timbul akibat dari merabaknya virus pandemi Covid-19 yaitu berkurangnya pendapatan usaha bagi warga yang memiliki usaha. Kurang lebih pendapatan mereka merosot jauh lebih dari 50% dari pendapatan normal seharusnya. Bahkan ada juga warga yang harus merelakan menutup usahanya dikarenakan merugi terus.

"Selama pandemi Covid-19 ini ibu sakit kepala mba mikirin pendapatan dari jualan menurun sangat drastis yang biasa sehari ibu bisa dapat Rp 500.000 sehari sekarang dapet Rp 100.000 aja sudah bersyukur banget. Bahkan yang tadinya ibu mempunyai 2 karyawan saat ini ibu berhentikan karena tidak sanggup untuk membayar gajinya" Ucap ibu Suratmi salah satu pemilik usaha ketika diwawancarai saat beliau sedang berjualan.

Berangkat dari permasalahan tersebut , tentunya perlu sebuah solusi dimana meskipun dalam situasi seperti ini, semua aspek usaha bisa dioptimalkan.Dan mahasiswa Undip membawa solusi untuk pemilik usaha di warga RW 04 Cempaka Putih Timur adalah optimalisasi produksi secara matematis menggunakan metode Economic Production Quantity(EPQ) .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun