Mohon tunggu...
Rista Puspita
Rista Puspita Mohon Tunggu... Psikolog - Psikolog Klinis

Tertarik dengan perkembangan ilmu psikologi yang mendukung individu anak hingga lanjut usia berkembang positif

Selanjutnya

Tutup

Parenting Pilihan

Mengembangkan Ikatan Emosional Orangtua-Anak

21 Desember 2022   20:54 Diperbarui: 21 Desember 2022   21:12 156
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Parenting. Sumber ilustrasi: Freepik

3. Hadirlah dan Lakukan aktivitas spesial

Untuk dapat terlibat sepenuhnya, orang tua perlu menunjukkan bahwa orang tua hadir untuk anak. Saat orang tua terlibat, anak akan berusaha mencari orang tua saat mereka benar membutuhkan. Sangat penting bagi orang tua betul-betul mengupayakan untuk dapat terlibat dalam aktivitas dan minat anak. Orang tua dapat hadir pada pertemuan dengan guru, menghadiri dan menemani aktivitas ektrakurikuler, klab, latihan atau les. Perilaku ini dapat menunjukkan pada anak bahwa orang tua peduli dan ingin terlibat secara emosional.

4. Keterlibatan Orang Tua di Sekolah

Hasil penelitian cukup jelas menunjukkan bahwa anak lebih mungkin berhasil di sekolah jika orang tua terlibat dalam kehidupan sekolah mereka. Diantaranya memfasilitasi suasana belajar yang kondusif dan bersahabat bagi anak di rumah. Efek samping dari upaya ini adalah ikatan emosional orang tua -- anak  akan meningkat saat orang tua terlibat dengan akademik anak.

5. Sadari Perilaku Baik Anak

Orang tua sering kali kurang menyadari anak berperilaku baik. Fakta menunjukkan bahwa menyadari perilaku baik pada anak tidak hanya dapat meningkatkan perilaku positif anak itu sendiri, namun juga dapat meningkatkan ikatan emosional diantara orang tua dan anak. Cara yang cukup sederhana yaitu dengan menyadari perilaku baik anak dan anak menyadari bahwa orang tua memperhatikan perilaku baik mereka. Gunakan media "Kotak Perilaku Baik" untuk memberikan pengakuan atas perilaku positif anak. 

Taruh kotak dimeja ruang TV, meja makan atau tempat nyaman yang dapat terlihat, berikan label "Kotak Perilaku Baik". Saat orang tua menyadari perilaku baik dilakukan oleh anak, seperti berbagi dengan saudara, duduk tenang, membantu membereskan rumah. Ambil secarik kertas dan tuliskan perilaku baik yang orang tua saksikan, kemudian masukan kedalam kotak. Pada malam hari menjelang tidur, luangkan waktu untuk mengulas seluruh catatan dalam kotak. Pastikan anak paham bahwa orang tua menyaksikan perilaku tersebut benar muncul. Hal ini diperlukan supaya kedepan, anak lebih menyadari perilaku positif yang telah ia lakukan.

6. Aturan 2:1 untuk Komentar Orang Tua

Rata--rata per hari memberikan banyak komentar dan arahan pada anak. Bararti dalam beberapa hari, orang tua mungkin sudah memberikan ratusan komentar dan arahan pada anak. Komentar ini memberikan kesempatan yang cukup bagi anak baik dalam menciptakan jarak emosional atau mengembangkan kedekatan diantara orang tua dan anak untuk kemudian membentuk perilaku mereka.

Jika sebagian komentara negatif, seperti "Kan sudah Mama bilang", "mulai lagi kan", "Kenapa sih susah diatur", "berapa kali harus Ayah kasih tau", maka benteng diantara orang tua dan anak semakin tinggi. Namun, jika komentar bernada positif, seperti "Bagus", "Mama bangga kamu sudah coba yang terbaik sebisamu", "Ayah senang kalau kamu mau ikut bantu", "Kamu memang anak pintar", maka perasaan positif berkembang antara orang tua--anak.

Tentu anak akan tetap perlu diberi tahu dalam melakukan sesuatu dan akan membutuhkan teguran, tapi fokuslah pada hal positif yang menunjang. Orang tua disarankan membuat upaya khusus dalam memberikan komentar positif dua kali lipat dari setiap komentar negatif pada anak. Aturan 2:1 ini dirancang untuk mengembangkan perasaan positif diantara orang tua dan anak, dan dapat dilakukan dalam rangka membentuk perilaku yang diinginkan pada anak.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun