Pasca pilpres 2019 berlangsung, seharusnya masing-masing pihak melakukan rekonsiliasi demi keutuhan bangsa dan negara. Hal ini tentunya harus diinisiasi oleh para elite yang bersaing dalam kontestasi pilpres. Sayangnya, hal ini tidak terjadi di pilpres kali ini.
Kubu Prabowo-Sandi yang diprediksi bakal kalah jauh-jauh hari sudah membangun narasi bahwa terjadi kecurangan yang masif, terstruktur, dan sistematis pada pemilu kali ini. Mereka menebarkan wacana bahwa mereka hanya bisa dikalahkan dengan kerucangan.
Narasi ini kemudian semakin gencar digaungkan setelah hasil pilpres mengarah pada kemenangan pasangan 01 Jokowi-Ma'ruf Amin. Strategi ini dilakukan untuk menjaga peluang agar kubu 02 tetap mempunyai kesempatan untuk menjadi pemenang. Tapi sepertinya ini sulit terwujud karena bukti yang mereka miliki tak cukup kuat.
Laporan mereka ke Bawaslu soal kecurangan yang masif ternyata dipatahkan Bawaslu karena bukti yang disodorkan hanya dari berita online saja, bukan dari sumber primer berdasarkan temuan di lapangan.
Maka untuk mengantisipasi hal tersebut, langkah people power sudah disiapkan. Penggagasnya adalah politisi gaek Amien Rais. Wacana tersebut dilontarkan Amien saat menghadiri apel siaga 313. Ia menyatakan tidak percaya kepada Mahkamah Konstitusi (MK) dan akan langsung melakukan people power.
Belakangan, gerakan ini diubah namanya menjadi kedaulatan rakyat karena people power diendus sebagai makar. Bahkan salah satu pentolannya, Eggi Sudjana sudah ditahan, padahal pencetus utamanya adalah Amien Rais menurut polisi. Namun sepertinya ia punya kekuatan untuk lepas dari tekanan kepolisian.
Menurut Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra, people power atau yang sekarang dinamakan kedaulatan rakyat merupakan satu gerakan yang dapat mengarah pada kekacauan tak berujung.
Semoga Amien Rais sebagai sesepuh mampu menarik kembali pernyataannya dan menangkan para pendukungnya sehingga kondisi Indonesia kembali kondusif dan persatuan terjalin demi kemajuan bangsa.
Bagi mereka yang kalah, semoga bisa legowo jika memang tidak mampu membuktikan apa yang selama ini mereka tuduhkan.