Mohon tunggu...
Rissa Nur Ayunda
Rissa Nur Ayunda Mohon Tunggu... Guru - MAHASISWA IAIN JEMBER

Senang dengan hal-hal yang baru

Selanjutnya

Tutup

Filsafat

Filsafat Pendidikan Idealisme dan Filosofi Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Idealisme

31 Maret 2020   19:54 Diperbarui: 10 April 2020   17:40 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Disini saya akan menjelaskan tentang filsafat pendidikan idealisme dan filosofi tokoh-tokoh filsafat pendidikan idealisme.

1. Pengertian Filsafat Pendidikan Idealisme 

kata idealisme berasal dari kata "Idea" yang berarti ide gagasan atau pikiran. Idealisme merupakan suatu aliran yang mengedepankan akal pikiran manusia. Di dalam pendidikan idealisme merupakan suatu aliran yang berperan besar demi kemajuan pendidikan, hal tersebut dapat dilihat dari metode dan kurikulum yang digunakan.

metode yang digunakan dalam aliran idealisme yaitu metode dialektik, kurikulum yang digunakan dalam aliran ini adalah kemampuan berpikir dan penyiapan keterampilan bekerja melalui pendidikan praktis yaitu adanya praktek untuk memudahkan dalam memahami ilmu pengetahuan. selain itu, aliran ini juga menggunakan evaluasi essay yang bertujuan untuk meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengerjakan soal.

filsafat idealisme sangat penting dalam dunia pendidikan karena meletakkan manusia atau peserta didik sebagai subjek memiliki pengetahuan yang tersimpan dalam dirinya, baik pengetahuan umum maupun pengetahuan agama. Pada taraf inilah pendidikan harus mampu mengeluarkan seluruh potensi dalam diri anak didik, baik secara rasional dan nyata.

2. Filosofi Tokoh-tokoh Filsafat Pendidikan Idealisme

a. Plato, ia merupakan filsuf yunani yang lahir pada tahun 427 SM. Plato merupakan murid Socrates yang paling taat diantara murid yang lainnya. Plato percaya bahwa ide adalah realitas yang sebenarnya dari segala sesuatu yang ada. Ia mengungkapkan bahwa rasio itu nyata dan yang nyata itu rasio, maksudnya adalah bahwa segala yang dipikirkan manusia itu selalu bersentuhan dengan yang terlihat dan selalu berubah-ubah.

b. Elea merupakan sebuah madzhab yang mengajarkan bahwa yang ada itu satu tidak ada seluk-beluknya dan tidak berubah-ubah, apa yang tampak dari panca indera itu bukanlah yang sebenarnya melainkan hanya rupa atau bentuknya saja, yang ada dalam kebenaran itu hanya dapat diketahui melalui pikiran bukan melalui penglihatan. dunia indrawi hanyalah tiruan dari dunia ide. ada cara untuk mengetahui dua dunia itu  yakni dunia indrawi dikenal lewat panca indera, sedangkan dunia ide dikenal melalui akal pikiran manusia.

c. George Wilhelm Friedrich Hegel, ia lahir pada tanggal 27 agustus 1170 di kota Stuttgart, Jerman. Ia beranggapan bahwa idealisme tidak hanya terbatas pada objek persepsi saja, tetapi mencakup semua yang terbatas. Hegel menyimpulkan bahwa wujud yang terbatas adalah wujud yang tergantung dan tidak semuanya nyata. Hegel memunculkan metode dialektika yaitu antitesis dan sintesis. metode ini menjembatani pemikiran manusia yang berbeda-beda, melalui sintesis inilah maka akan lahir pengetahuan bersama.

d. Immanuel Kant, ia lahir pada tanggal 22 april 1724 di Konigsberg, Rusia. Teori Kant mendorong orang-orang untuk berani mengambil tanggung jawab dan menentukan kebenaran mereka sendiri. Adanya dialektika yang dimunculkan Hegel ini menginspirasi pemikiran Kant sehingga memunculkan pure reasion (sifat bawaan), practical reasion (praktek bawaan), dan moral judgement (aspek moral).

e. David Hume, ia berpendapar bahwa kebenaran realitas dapat ditemukan melalui berbagai pengalaman, baginya pengalaman merupakan sumber pengetahuan.

f. Al-Ghazali, ia merupakan filsuf yang banyak menaruh perhatian pada pendidikan terutama pendidikan islam. Ia meletakkan moral agama sebagai pengetahuan tertinggi dan harus diimplementasikan dalam kehidupan sehari-hari. Ia juga menekankan bahwa tujuan pendidikan adalah mendekatkan diri kepada Allah SWT.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun